![]() |
Foto : |
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)-
Bulog kini menjadi salah satu sandaran bagi para petani ditengah harga gabah
cenderung mengalami penurunan. Perusahan Umum milik negara yang bergerak di
bidang logistik pangan ini bersedia menampung gabah serta beras petani dengan
syarat tertentu.
Kepala Gudang Bulog Selang
Kebumen, Dody Hendriansyah menyampaikan, hingga saat ini Bulog masih membuka
pintu untuk terus menyerap hasil panen para petani khususnya di wilayah
Kebumen.
“Terkait penyerapan masih
berjalan mulai Januari kita sudah jalan, administrasi sudah lengkap. Secara
kualitas bagus, dibandingkan tahun lalu perolehan panen lebih banyak sekarang,”
jelasnya, saat ditemui, baru-baru ini.
Ia menambahkan, Bulog
mencoba menjawab kegelisahan para petani yang sedang dirundung persoalan harga
gabah rendah ditingkat petani.
“Alhamdulillah ada
penyerapan, kita tidak punya kriteria semua kita tampung dan tidak ada
perbedaan jenis. Hanya saja harus menjalani beberapa tahapan sesuai regulasi
yang berlaku,” ucapnya.
Dody menyebutkan, rata-rata
setiap hari pihaknya mampu menyerap gabah sedikitnya 30-40 ton, sementara beras
50-60 ton per masa panen sekarang. Adapun kapasitas daya tampung Gudang Bulog
yang beralamat di Jalan Kutoarjo, Desa Selang, Kebumen itu sebesar 2.000 ton
beras sedangkan gabah 1.800 ton.
“Hari Ini cukup lumayan
banyak ada sekitar 205 ton gabah dan 200 ton beras. Kita masih bisa menyerap
sekitar 1.600 ton beras,” sebutnya.
Bagi para petani, lanjut
Dody, yang ingin menjual hasil panen berupa beras maupun gabah, bisa langsung
datang ke Gudang Bulog Selang Kebumen dengan membawa sampel atau contoh jenis
barang yang akan dijual untuk dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Ketika mau ngirim, dan
hasilnya sesuai bisa tinggal dikirim. Jadi kita ada quality control, ada
analisa sebelum kita tampung disini. Pastinya sesuai dengan syarat sesuai Permendag
dan itu tidak ada biaya,” paparnya.
Tumpukan beras di Gudang Bulog Selang Kebumen
Sejauh ini, lanjut Dody, Gudang
Bulog Selang Kebumen menyerap beras maupun gabah dari kelompok tani, satuan
kerja serta para mitra yang sudah terdaftar.
“Kita ngambil di Gapoktan,
kita menerima setoran dari Gapoktan. Kita juga punya mitra yang teraftar di
bulog termasuk satuan kerja,” jelasnya.
Sementara, salah satu mitra Gudang
Bulog Selang Kebumen, Samsirun mengaku terbantu dengan adanya program Bulog
yang menyerap hasil panen para petani. Menurutnya, rate harga yang ditetapkan
saat ini dinilai cukup tinggi diatas harga pasaran.
“Kalau setor kesini harganya
masih masuk, belum hancur seperti dibawah. Tapi konsekuansinya memang kualitas
dijaga betul dengan beberapa tahapan,” ucapnya.
Ia menyampaikan, belum reda
menghadapi persoalan kelangkaan pupuk, para petani kini dihadapi persoalan
harga jual gabah yang anjlok ditengah panen raya. Untuk itu, ia meminta ada
perhatian dar pemerintah untuk menyikapi persoalan tersebut.
“Ya kasihan juga para
petani, pupuknya langka dan mahal sekarang harganya hanya pas-paan,”
pungkasnya.
Terpisah, Pemimpin Cabang
Perum Bulog Kedu, Meizarani menuturkan, gabah dan beras yang diterima Bulog
sesuai dengan Permendag No 24 tahun 2020. Pada regulasi itu disebutkan
pembelian gabah seharga Rp 5.300 per kilogram dan beras Rp 8.300 per kilogram.
“Bulog sejak januari 2021 selalu siap menerima gabah dan beras petani sesuai ketentuan permendag tersebut. Serapan gudang bulog di Kebumen seimbang dengan gudang di daerah lainnya,” tandasnya. (hfd)