RS PKU Muhammadiyah Gombong Miliki Layanan Khusus TBC Resistan Obat


KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- RS PKU Muhammadiyah Gombong secara resmi memiliki gedung layanan khusus bagi pasien penderita tuberculosis (TBC) resistan obat (RO). Peresmian itu sekaligus ditandai peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret.

Tim Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah, dr Pitut Aprilia Safitri, menyampaikan, RS PKU Muhammadiyah Gombong merupakan 1 dari 6 Rumah Sakit milik Muhammadiyah yang terpilih menjadi jaringan RS swasta pertama yang memiliki layanan TBC RO di Indonesia.

“Akan membuka layanan TBC RO ada di 3 propinsi yaitu di DIY, Jateng dan Jatim. Hari ini dilakukan peresmian layanan di RS PKU Roemani dan RS PKU Gombong. Sementara untuk 3 RS Muhammadiyah di Jawa Timur dalam masa persiapan untuk Juni 2021,”

Dijelaskan, Mentari TB MPKU PPM mendapat dukungan penuh dana dari USAID baik dalam hal pengelolaan manajemen, peningkatan kapasitas SDM serta persiapan sarana prasarana, termasuk penyediaan TCM dan alat kesehatan lain.

“Untuk proses pengobatan, penyediaan obat dan catrige, TCM, RS bekerjasama dengan Dinkes setempat,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, digelar pula kegiatan secara daring pembahasan tentang upaya pengendalian TBC yang diisi oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ketua Tim Ahli Klinis TB RO PKU Muhammadiyah Gombong, dr,Mardiati Rahayu, Sp.P menjelaskan, layanan TBC RO yang baru saja diresmikan merupakan jawaban kemudahan bagi pasien yang selama ini menjalani perawatan di luar Kebumen.

“Setahu saya yang sudah resistan obat, mereka harus mencari layanan kesehatan yang memiliki fasilitas penunjang dan tidak lagi di Kebumen. Sekarang ada di dekat kita diharapkan untuk memudahkan,” ucapnya.

Ia menyebutkan, saat ini fasilitas pendukung yang dimiliki untuk penanganan pasien TBC RO yakni 4 ruang rawat inap. Sementara lingkungan sekitar ruangan juga didesain ruang terbuka bebas untuk optimalisasi sirkulasi udara.

“Ada 4 bad, tapi kita bisa maksimal 8. Sekarang yang menjalani perawatan ada 2 pasien. Nah kenapa kita buat terbuka agar sirkulasi udara dan pencahayaan cukup,” jelas dia.


Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kebumen, Istiadi menyampaikan, dengan kerjasama yang baik antara RS PKU Muhammadiyah Gombong dan Dinkes Kebumen diharapkan dapat berperan aktif dalam penanganan dan penyembuhan pasien TBC RO di Indonesia, sehingga eliminasi TBC pada 2030 di Indonesia dapat tercapai.

“Kita patut mengapresiasi kerjasama yang terjalin baik ini ya, dengan begitu angka penderita TBC khususnya di Kebumen segera dapat ditekan,” ujarnya. (hfd)