GOMBONG,
(seputarkebumen.com)- Energi baru ramah lingkungan atau eco
green menjadi satu diantara pilihan memasuki era masa depan. Inovasi dan
kreativitas pun terus dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut, termasuk
karya siswa SMA Muhammadiyah Gombong yang berhasil menciptakan prototype mobil
tenaga surya.
Indonesia sebagai
negara agraris dengan limpahan sinar matahari dimanfaatkan oleh siswa SMA
Muhammadiyah Gombong untuk berinovasi disektor transportasi. Inovasi atau
terobosan ini sebagai upaya antisipasi pasokan minyak bumi yang kian menipis
serta mengurangi dampak polusi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan.
“Kita berusaha
membuat mobil yang tidak mengeluarkan polusi dan ramah lingkungan, selain
persoalan cadangan minyak bumi terus berkurang. Kita ingin menjawab itu,” kata Muhammad
Tsaqif Taqiyudin, siswa SMA Muhammadiyah Gombong, Kamis (4/3/2021).
Lebih lanjut, Tsaqif
bersama empat teman sekolahnya menciptakan mobil tenaga surya dengan menggunakan
lima buah panel solar cell yang terdapat pada atap mobil. Sebuah karya yang
diberi nama Spectre atau disingkat Solar Powered
Electric Vehicle tersebut memakan waktu pengerjaan selama dua bulan untuk
bisa memasuki tahap uji coba.
“Proses pembuatan
kita memakan waktu sekitar dua bulan, untuk bisa mobil ini di test drive. Kalau
durasi atau jamnya kita belum tahu, tapi untuk jarak maksimal 20 kilometer,”
jelasnya.
Ia bercerita, saat
proses produksi sempat menemui berbagai kendala mengingat sekolahnya tidak
menggeluti bidang otomotif. Namun begitu, berbekal semangat dan arahan para
guru pembimbing, mobil tenaga surya akhirnya terselesaikan.
“Pembuatan sebenarnya
kita belum tahu apa-apa, jadi harus cari refrensi atau sumber sebanyak mungkin
baik dari guru kita maupun internet,” terangnya.
Meski masih proses
pengembangan, siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Gombong itu berharap nantinya mobil
yang kini didesain hanya satu kursi tersebut, tidak hanya sekedar menjadi moda transportasi
melainkan sekaligus sebagai ajang kampanye ramah lingkungan.
“Kita akan kembangkan
lagi, dengan mekanisme yang ribet untuk lebih simpel lagi dan mensukseskan jargon
go green untuk kehidupan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Kepala SMA
Muhammadiyah Gombong mengapresiasi, karya inovasi yang dihasilkan oleh siswanya
tersebut. Pihaknya mengaku akan selalu mendukung dan mengarahkan siswa untuk
terus memunculkan karya sesuai minat dan bakat.
“Ini sebuah hal yang kita dukung, karena
ini adalah skill atau kemampuan untuk dikembangkan masa depan. Kreativitas meraka
akan kita gali dan salurkan sehingga akan mengangkat semangat anak-anak kita,”
ucapnya.
Terlihat, cara kerja mobil tenaga
surya cukup sederhana. Panas matahari yang diserap solar cell akan dialirkan
menuju Solar Charge Controller (SCC) kemudian dikonversi menjadi energi listrik
sebelum disimpan dalam battery (accu).
Sebagian besar daya digunakan untuk
menggerakkan mesin dinamo DC, sebagian lain akan diubah melalui inverter untuk
menjadi arus AC guna menyalakan komponen elektronik seperti laptop dan berbagai
indikator.
Mobil ini menggunakan dinamo Brushless
DC dengan kekuatan 800 watt. Total baterai berjumlah 5 unit, 4 unit baterai
penggerak mesin dan 1 unit baterai untuk menyalakan komponen elektronik
tambahan masing-masing 12 volt dengan arus 35 Ampere. Jika matahari cukup
terik, setiap unit baterai akan terisi penuh berkisar 5-6 jam melalui panel solar
cell. (hfd)