KEBUMEN (seputarkebumen.com) - Kelangkaan air pada saat musim kemarau menjadi masalah kompleks semua orang. Sumur-sumur warga pada musim itu juga mengalami kekeringan.
Air yang seharusnya menjadi kebutuhan pokok, menjadi barang langka pada musim tersebut. Berbagai langkah dilakukan masyarakat, agar tetap mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Situasi tersebut dijadikan alasan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Rumpun Ilmu Teknik, Ilmu Keteknikan Industri dan Teknik Mesin melakukan pengabdian kepada masyarakat mengenalkan program instalasi pemanen air hujan.
Instalasi ini baru pertama kali ada dan dianggap efektif mengatasi masalah kelangkaan air saat musim kemarau yang sering melanda Yogyakarta.
Masjid Baiturachim RT 02 RW 01 Patangpuluhan Wirobrajan Yogyakarta yang dijadikan lokasi pengabdian UMY.
Bambang Riyanta selaku ketua pengusul pengabdian dari UMY mengungkapkan, alat pemanen yang dipasang pada Masjid Baiturachim bisa bekerja sangat maksimal dan sampai saat ini air bisa digunakan oleh jamaah untuk keperluan ibadah.
Mula-mula air hujan dipanen dengan cara mengalirkan air hujan dari talang menuju ke bak penampungan air yang sebelumnya dipasang perangkat penyaring.
"Efeknya sudah bisa dirasakan para jamaah. Sejak dilakukan pemasangan instalasi pemanen air, kelangkaan air saat kemarau bisa teratasi," jelas Bambang, Kamis (4/2).
Alat tersebut telah terpasang sejak tahun 2019, hingga sampai sekarang berhasil memenuhi kebutuhan jamaah dan warga sekitar masjid.
Pihak UMY menyiapkan sedikitnya 1 bak penampungan air, yang dapat menampung air sebanyak 5000 liter air.
Jika dalam kondisi penuh, air bisa dimanfaatkan warga selama kurang lebih 3 bulan, dengan pemakaian normal untuk wudhu.
Ia bersama tim nya memilih masjid sebagai lokasi pengabdian masyarakat memiliki dua alasan kuat.
Yang pertama ingin menjadikan masjid sebagai salah satu pusat perubahan dalam mengkampanyekan gerakan memanen air hujan sebagai bagian program konservasi air.
Yang kedua, program yang didanai Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam skema hibah internal pengabdian masyarakat ini, ingin memperkuat citra positif dakwah Muhammadiyah di lingkungan Patangpuluhan. (Win/sk/kpk)