Moel Wahyono, Kasi Operasi Kantor Basarnas Cilacap. (Foto:SK/Ist)
PADURESO, (seputarkebumen.com)- Pasca ditemukan seluruh korban yang dilaporkan hilang atas bencana tanah longsor Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen. Tim SAR secara resmi menutup operasi pencarian dan evakuasi korban.
“Mengingat untuk korban yang
dilaporkan hanya tiga orang dan sudah ditemukan semua tentunya giat SAR
gabungan secara resmi kita tutup,” jelas Moel Wahyono, Kasi Operasi Kantor
Basarnas Cilacap, Minggu (14/2/2021).
Operasi SAR ditutup setelah
berjalan selama lima hari sejak longsor menimbun sedikitnya lima rumah milik
warga pada Selasa (9/2) petang. Tiga korban Jemarun (48), Doniatun (46) dan
Tarsina (60) berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun
material longsor.
“Dapat kami laporkan hari
ini pencarian oleh Tim SAR gabungan pada hari kelima, Alhamdulillah korban terakhir
bisa ditemukan pukul 09.00 WIB,” ungkapnya.
Diberitakan
sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan jenazah pertama yakni Tarsina (60) pada Rabu
(10/2) pagi pasca longsor menerjang Desa Kalijering akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat beberapa hari
terakhir.
Tak berselang lama, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Cilacap, BPBD
Kebumen, Polres Kebumen, Kodim 0709/Kebumen serta sejumlah relawan menemukan
kembali korban bernama Doniatun (46).
Terakhir, korban bernama Jemarun
(48) ditemukan di sekitar lokasi korban pertama ditemukan atau 100 meter kearah
bawah dari posisi rumah miliknya.
Sementara
BPBD Kebumen mencatat, akibat dari peristiwa itu sebanyak 90
jiwa mengungsi dan tujuh rumah warga rusak berat tertimpa material longsor.
Hingga kini warga terdampak longsor masih mengungsi di beberapa titik, baik di sebuah masjid desa setempat maupun di rumah kerabat yang jauh dari ancaman longsor. (hfd)