KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Serda Suratno, seorang prajurit TNI Kodim 0709/Kebumen menjadi saksi bisu penemuan jenazah Jemarun (48), salah satu korban terakhir yang berhasil ditemukan meninggal tertimbun material longsor, pada Minggu (14/2) pagi.
Disaat seluruh Tim SAR gabungan
berjibaku menyingkirkan material longsor. Ia begitu terkejut mengira akar pohon
yang terbenam ditanah, justru merupakan bagian tubuh jenazah korban yang sedang
dicari.
“Saya sedang pacul tanah,
saya kira akar pohon jati. Ternyata itu jempol, kelihatan jempol dan jarinya. Kemudian
saya bilang ke teman berhenti dulu ada penemuan,” ungkap Serda Suratno, Minggu (14/2/2021).
Serda Suratno bercerita, berbekal
cangkul dan peralatan seadanya. Ia bersama Tim SAR gabungan berhasil
mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan berada
tak jauh dari rumahnya.
“Kedalaman sekitar 1,5
meter, dengan kondisi telungkup. Ditemukan sekitar jam 9 lebih sedikit,” terang
dia, yang kini bertugas di Koramil 09 Kuwarsan.
Berbagai kendala, kata Serda
Suratno, tak menyurutkan dirinya bersama Tim SAR gabungan untuk terus melakukan
proses pencarian korban yang dilaporkan hilang sejak lima hari lalu pasca
terjadi longsor.
“Kami menemukan kondisi masil labil ditengah cuaca yang sering berubah. Belum lagi ketebalan longsor dan luas wilayah, tapi kami tetap tidak kendor,” jelasnya.
Ia mengaku, menjadi orang
pertama menemukan jenazah adalah pengalaman yang tak terlupakan kala
menjalankan misi kemanusiaan pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa
Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen.
“Perasaan percaya tidak
percaya, ini jenazah benar atau tidak. Ternyata digali lebih dalam benar kalau
itu jenazah,” tuturnya.
Sementara, Dandim 0709/Kebumen
Letkol Kav MS. Prawira
Negara mengatakan, pihaknya
sengaja menambah personel dari prajurit TNI sebanyak satu pleton atau
sedikitnya 50 personel guna mempercepat proses pencarian korban longsor.
“Berdasarkan perkembangan
situasi tadi malam, kami Kodim 0709/Kebumen memperkuat pasukan kesana dengan
kekuatan satuan setingkat pleton untuk memperkuat pencarian,” jelasnya.
Dandim menjelaskan, penemuan
jenazah ketiga yang dilaporkan hilang atas bencana yang melanda Desa Kalijering
pada Selasa (9/2), tidak terlepas dari perjuangan serta kerjasama yang terjalin
berbagai unsur.
“Setelah mereka bekerja ikut bersama dengan tim lain, alhamdulillah korban berhasil ditemukan anggota kami,” ucapnya. (Hfd)