Sholat Ghaib dan Tahlil Warnai Duka Keluarga Korban Sriwijaya Air Asal Kebumen

Foto : Arifin Elyas, warga kebumen yang menjadi salah satu korban kecelakaan Sriwiaya Air SJ182

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Kisah haru datang dari Arifin Elyas (27), salah satu warga Kebumen yang masuk dalam manifes penumpang Sriwiaya Air SJ182 yang jatuh di peraiaran Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1). Segala doa dipanjatkan dengan menggelar sholat gaib dan tahlil sembari menanti hasil proses pencarian yang masih dilakukan tim SAR gabungan.

Nursodik, Kepala Desa setempat menyampaikan, pelaksanaan sholat ghaib dan tahlil tersebut atas inisiasi tetangga dan para kerabat yang berada di sekitar rumah Arifin Elyas.

“Semalam sudah kita lakukan di masjid, diawali musyawarah para tetangga dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk sholat ghaib,” katanya, saat ditemui, Senin (11/1/2020) siang.

Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk mengiringi keberadaan Arifin Elyas yang hingga kini belum ada titik temu atas kejadian yang menimpa pesawat Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak tersebut.

“Istilah orang jawa ada tiga harian. Meskipun kita tidak tahu sekarang kondisinya seperti apa. Tapi tidak ada salahnya kita berdoa untuk yang terbaik,” ucapnya.

Diketahui, Arifin Elyas merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ipin sapaan akrab Arifin Elyas, meninggalkan seorang istri yang baru dinikahinya sekitar setahun lalu.

Ipin adalah salah satu karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan alat berat untuk ditugaskan ke wilayah Pontianak, Kalimantan Barat. Kebetulan saat peberangkatan menggunakan pesawat Sriwiaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan sekitar pukul 14.40 WIB setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Sementara, keluarga korban Sumarmini (68) tidak menyangka peristiwa nahas akan menimpa Arifin Elyas, yang dikenal sebagai sosok pendiam dan bertanggung jawab kepada keluarga.

“Anaknya cukup pendiam dan dikenal baik. Semua kaget begitu tahu ada nama salah satu keluarga kami,” terangnya.

Sambil mata berkaca, Sumarmini bersama anggota keluarga lain merasa terpukul mendengar keponakannya menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwiaya Air. Meski begitu, ia kini hanya bisa menerima dan pasrah mengetahui belum ada kabar tentang keberadaan Arifin Elyas.

“Kita pasrah kepada yang kuasa apapun hasil dan kondisinya nanti. Kalaupun ditemukan ya segera, kasihan keluarga disini nunggu kepastian kabar,” pungkasnya. (hfd)