![]() |
Foto : Rumah Arifin
Elyas di Desa Ampih, Kecamatan Buluspesatren, Kebumen tampak tak ada
aktifitas(sk/hafied) |
KEBUMEN (seputarkebumen.com)
– Rumah Arifin
Elyas (27) salah satu korban pesawat Sriwiaya Air SJ182 yang jatuh di perairan
Kepulauan Seribu tampak sepi. Rumah bercat putih tepatnya beralamat di RT 02/02
Desa Ampih, Kecamatan Buluspesatren, Kebumen terlihat tak ada kesibukan.
Kepala Desa setempat, Nursodik
menyampaikan keramaian terlihat pada malam hari pasca tersiar kabar pesawat
Sriwiaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang ditumpangi Arifin
Elyas jatuh pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB.
“Ramainya semalam pada kumpul didepan rumah kedatangan
teman-teman dan kerabat,” terangnya, Senin (11/1/2020).
Hingga kini, keluarga masih menaruh harapan dengan
mencari tahu keberadaan serta kondisi Arifin Elyas di posko koordinasi
pencarian pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak di International
Container Terminal (JICT) 2 Jakarta.
“Begitu tahu kabar, keluarga langsung berangkat ke Jakarta,”
imbuhnya.
Diketahui, Arifin Elyas adalah salah satu karyawan yang
bekerja di salah satu perusahaan alat berat untuk ditugaskan ke wilayah
Pontianak, Kalimantan Barat.
Namun nahas pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Pesawat kemudian dinyatakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang dengan lokasi jatuhnya pesawat memiliki kedalaman 20-23 meter dengan membawa penumpang sebanyak 62 orang berikut para awak pesawat. (hfd)