PURING ( seputarkebumen.com) Penyu sisik (Eretmocgelys imbricata) yang ditemukan terdampar di Area Objek Wisata Pantai Bopong, Desa Surorejan, Kecamatan Puring pada hari Rabu (02/12) lalu oleh salah satu warga setempat, Nurdin (50) akhirnya tak tertolong dan mati.
Penyu sisik dengan panjang kepala sampai ekor 30 cm, lebar punggung dan dada 20 cm, kaki atau sayap depan 11 cm, kaki atau sayap belakang 5 cm, ujung kepala sampai leher 10 cm, dan lebar kepala 3,5 cm tersebut diketahui tak bernyawa sekira pukul 10.00 WIB pagi tadi.
"Tadi pagi jam 07.00 WIB saya kasih makan masih hidup, tapi sudah tak bisa bergerak. Nah pas saya tengok lagi sekitar jam 10.00 WIB sudah mati. Ini sedang mau saya kubur," terang Nurdin.
Salah satu anggota SAR Elang Perkasa Kebumen, Wahid menambahkan, penyebab kematian satwa dilindungi tersebut diduga kuat karena penyakit teritip yang diderita dan terus menggerogoti tubuhnya.
"Tampak ada seperti luka lebam dari dalam di selangkangan kaki sebelah depan. Kemungkinan besar teritip itu sudah menggerogoti hingga kedalam tubuh penyu," jelasnya.
Sebelumnya, penyu sisik tersebut ditemukan terdampar dibibir pantai pada hari Rabu (02/12) lalu sekira pukul 16.00 WIB disekitar warung milik Nurdin (50) warga RT. 05/02, Dukuh Bopong, Desa Surorejan, Kecamatan Puring. Oleh Nurdin satwa liar dilindungi yang sudah tampak lemas itu beberapa kali telah dikembalikan ke laut, namun selalu kembali menepi.
Nurdin pun akhirnya merawatnya dengan tujuan agar saat sehat nantinya dapat dikembalikan ke habitat asalnya. Saat diperiksa, disekujur tubuh penyu tersebut didapati parasit jenis kerang-kerangan atau yang biasa disebut dengan nama teritip. Teritip yang sudah menyebar diseluruh bagian tubuh hewan malang itu terus menggerogoti tubuhnya.
Nurdin bersama tim SAR Elang Perkasa Kebumen sudah berusaha untuk membersihkan teritip-teritip yang menggerogoti tubuh penyu sisik tersebut. Namun hingga hari ini hewan malang tersebut tak sanggup bertahan hidup hingga akhirnya didapati sudah mati.(Srf/sk/kpk)