Aliansi Masyarakat Kebumen Serukan Tolak Pemuka Agama Provokatif




KEBUMEN (seputarkebumen.com) – Sekelompok masa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Kebumen menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kebumen, Sabtu (12/12/2020).


Massa yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut membentangkan sejumlah spanduk berisikan penolakan terhadap pemuka agama yang dinilai provokatif dan berpotensi menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.


“Kami Aliansi Masyarakat Kebumen Menolak para Habaib, Da’i, Ustadz dan Ulama yang provokatif dan memecah belah ummat,” seperti tertulis dalam spanduk yang dibentangkan peserta aksi.

Terdapat delapan point yang menjadi aspirasi aksi unjuk rasa tersebut, diantaranya penolakan para Habaib, Da’i, Ustadz dan Ulama yang provokatif dan memecah belah ummat. Selain itu menolak asas NKRI yang bersyariah.


Massa yang terdiri dari lintas usia ini juga mengajak kepada masyarakat untuk cinta islam, cinta damai, menjaga Pancasila dan UUD 1945 dan menghormati agama lain.


“Kami mencintai islam, kami menghormati islam dan kami menghormati pendapat orang lain, tapi kalau pendapat itu ingin bagaimana menghancurkan NKRI maka kami menyatakan sikap,” kata Taufik salah satu perwakilan aksi.


Dalam aspirasinya, Aliansi Masyarakat Kebumen meresepon atas konflik yang terjadi beberapa waktu lalu antara aparat kepolisian dengan laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Muhammad Rizieq Shihab di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12) dini hari lalu.


Saat peristiwa yang menewaskan enam orang tersebut, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menghadiahi timas panas kepada para anggota Laskar FPI karena melawan petugas menggunakan senjata api dan senjata tajam. 


“Kami mengutuk dan mengecam keras salah satu ormas yang menyerang aparat kepolisian dan mendukung Polri untuk mengusut tuntas. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI negara yang kita cintai ini,” imbuh Taufik.


Tampak sejumlah aparat kepolisian dari Polres Kebumen berjaga mengamankan jalannya aksi. Sedikitnya 100 personil yang terdiri dari berbagai satuan serta sebuah kendaraan taktis water cannon dikerahkan guna mengantisipasi berbagai potensi kerawanan aksi unjuk rasa.


“Kami menerjunkan tim dari Sabhara, Reserse, Lantas dan tim negosiator untuk mengntisipasi kerawanan ketika unjukrasa dilaksanakan,” kata Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama saat ditemui usai aksi unjuk rasa.

Kapolres menerangkan, aksi yang berlangsung selama satu jam tersebut berjalan damai dan kondusif. Disela aksi, Kapolres juga menghimbau dalam penyampaian aspirasi tersebut untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19.


“Berjalan dengan tertib dan ada hal-hal yang menjadi penekanan yang kami sampaikan tentang protocol kesehatan dan itu dilaksanakan dengan baik. Kami dalam melaksanakan tugas juga disiplin akan hal itu,” terangnya. (hfd)