KEBUMEN, (SeputarKebumen) - Komplek Pondok Pesantren Roudhotut Tholabah di desa Pondok Gebangsari Kuwarasan Kebumen masih tergenang banjir. Sedikitnya 155 orang santri dan pengasuh terisolir karena akses jalan tertutup genangan banjir.
Lokasi geografis pondok yang jauh dari dapur umum menggerakkan Satgas Jogo Santri Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI) PCNU Kebumen menerobos banjir untuk mengantarkan makanan siap santap. Rombongan Satgas Jogo Santri yang dipimpin Gus Fachrudin Achmad Nawawi datang ke pondok sekira pukul 21:45 WIB, Rabu (25/10/2020). Bantuan makanan siap santap diterima pengurus pondok Ahmad Annas Abdullah dan para santri.
"Ini makanan siap santap dari dapur umum hasil kerjasama dengan PMI, BPBD, Lembaga Bencana NU, dan LazisNU. Alhamdulillah diterima pengasuh dan semoga bisa bermanfaat," terang Ketua RMI PCNU Kebumen Gus Fakhrudin, Kamis (29/10/2020).
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlothut Tholibin Ahmad Annas Abdullah menyampaikan, genangan banjir mulai memasuki komplek pondok sejak Senin (26/10/2020) dini hari. Air sempat masuk ke ruang-ruang kelas di lantai 1, namun hingga Kamis (29/10/2020) genangan belum sepenuhnya surut. Para santri memilih untuk mengamankan diri di gedung pesantren lantai 2.
"Semoga lekas surut ya. Santri kami mulai mengeluh gatal dan mengalami bercak di kulit. Beberapa juga demam, semoga ini demam biasa karena cuaca ya bukan karena faktor lain," harap Annas Abdullah.
Satgas Jogo Santri PCNU Kebumen, disampaikan Gus Fachrudin, saat ini selain tetap berkonsentrasi pada pencegahan persebaran Covid-19 di pesantren juga terus memantau kondisi kebencanaan di lingkungan pesantren. Sebelumnya, Satgas ini juga menyalurkan bantuan bagi santri Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen yang juga terisolir banjir. Bahkan, tim Jogo antri harus menggunakan perahu karet untuk bisa mencapai lokasi Ponpes Al Kahfi.
"Tim Jogo Santri RMI NU Kebumen mengirim bantuan makanan untuk sekitar 1.500 santri Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Bantuan kami salurkan dengan menggunakan perahu karet karena tinggi banjir mencapai 1 meter," pungkas Gus Fachrudin. (pF)
