Jadi Kabupaten Termiskin se-Jawa Tengah, Wakil Bupati Kebumen Ajak Masyarakat untuk Produktif




KEBUMEN (seputarkebumen.com) - Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemkab Kebumen. Untuk itu, Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto terus mengajak agar masyarakat tetap produktif meski dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.


"Dalam situasi pandemi covid-19, masyarakat jangan sampai kendor dalam beraktivitas. Masyarakat harus produktif dan menghasilkan,” ucapnya, saat memberikan sambutan Pembukaan Pelatihan Tanggap Covid yang digelar oleh Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia di Rumah Makan Pelangi Kebumen, Rabu (23/09/2020).


Arif selaku Ketua Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) Kabupaten Kebumen menegaskan, cap buruk yang terus menghantui tersebut menjadi fokus perhatian Pemkab agar Kabupaten yang memiliki slogan ‘Beriman’ tidak termasuk dalam Kabupaten dengan angka kemiskinan di urutan paling bontot se Jawa Tengah.


Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, Kabupaten Kebumen memiliki angka kemiskinan tertinggi yakni 16,82 persen. Kabupaten Wonosobo yang sebelumnya urutan terakhir mampu menyalip Kebumen dalam penanggulangan kemiskinan.


Karena itu, dihadapan puluhan peserta pelatihan yang bertajuk ‘Program Refocusing Kementrian Ketenagakerjaan RI Dalam Rangka Akselerasi Penanganan Dampak Pandemi Covid-19’. Ia meminta masyarakat agar jangan kendor serta memiliki etos kerja tinggi meski sedang menghadapi tekanan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.


“Etos kerja harus ditingkatkan bagaimana pun caranya. Mengingat Kota Kebumen saat ini menjadi kota termiskin,” jelas Arif.


Pada kesempatan itu, pelatihan yang digelar selama sembilan hari mendatang dihadiri langsung oleh perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui Penyelenggara dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP).  


Kegiatan ini dilakukan sebagai akselarasi penanganan serta mengoptimalkan kembali perekonomian masyarakat atas dampak pandemi Covid-19.


"Acara ini bertujuan untuk mengoptimalkan perekonomian masyarakat di masa pandemi dengan harapan dapat membangkitkan perekonomian bisa stabil kembali ,” jelas Kasi Penyelenggara Pelatihan Kementerian Tenaga Kerja, Dian Hardiyanto. (Hfd)