Ketua Bidang Kemasjidan, Yayasan Masjid Agung Kauman Kebumen KH Moh Dawamuddin Masdar menyampaikan aktifnya kembali kegiatan sholat berjamaah tersebut tetap disertai dengan penerapan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan tetap kami terapkan. Jamaah harus pakai masker, kami juga sudah buatkan tempat cuci tangan di depan dan ada pengecekan suhu oleh takmir di gerbang. Khotbah hanya 10 menit, imam juga kami arahkan untuk membaca surat pendek,” terang Dawamuddin.
Untuk jarak antar jamaah, takmir telah memberikan tanda menggunakan lakban merah di area shaf. Sehingga jamaah dapat mengetahui secara pasti tempat yang diperkenankan untuk menjalankan sholat tanpa mengabaikan physical distancing.
"Karena posisi Masjid Agung di dekat jalan raya, gerbang Masjid Agung tetap tertutup kecuali di hari Jumat siang. Bagi jamaah yang akan beribadah, lewatnya pintu samping," tambahnya.
Bupati KH Yazid Mahfudz yang juga menunaikan sholat Jumat di Masjid Agung mengatakan dibukanya masjid Agung untuk masyarakat susah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya status nihil corona.
"Masjid Agung kan menjadi referensi bagi masjid yang lain, jadi setelah ini dibuka, silakan masjid-masjid lain kembali dibuka tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Yazid saat ditemui usai melakukan sujud syukur atas status Kebumen Zero Covid, Kamis (11/6/2020).
Ditambahkan Bupati, tempat peribadatan agama lain juga sudah diperkenankan penggunaannya bagi masyarakat luas. Pihaknya juga mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah di rumah-rumah ibadah.
"Nanti ada petugas pendisiplin yang akan melakukan pengecekan ke tempat-tempat ibadah. Masjid, gereja, wihara nanti akan di cek," lanjut Bupati.
Sejak diberlakukannya masa tanggap darurat Covid, Pemkab Kebumen memang menetapkan melakukan penutupan penggunaan rumah ibadah bagi masyarakat. Adapun Masjid Agung ditutup sejak 27 Maret lalu dan kembali dibuka pada Kamis 11 Juni 2020. (pF)
