Hujan Deras Picu Longsor di Padureso, Dapur Rumah Warga Hancur Tertimpa Tebing


PADURESO, (seputarkebumen.com)- Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Padureso sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari memicu tanah longsor di Dukuh Kalapacung, Desa Sidototo, pada Sabtu, 15 November 2025. Longsoran menimpa bagian dapur rumah milik Ngadimin (51). Meski sempat membuat warga sekitar panik, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp17 juta.

Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman menjelaskan, laporan pertama disampaikan oleh Kepala Desa Sidototo, Sulyanto, sekitar pukul 08.15 WIB. Begitu menerima laporan, Polsek Padureso langsung mengerahkan personel ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal.

“Tebing setinggi enam meter dengan panjang sekitar sepuluh meter di sisi rumah korban ambrol akibat struktur tanah yang tidak mampu menahan derasnya hujan sejak sore sebelumnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa,” terang Kompol Faris.

Warga menyebut hujan turun tanpa henti sejak pukul 15.00 WIB hingga menjelang pagi. Kondisi itu membuat tebing menjadi labil hingga akhirnya longsor. Material tanah menghantam dinding dapur rumah Ngadimin, memicu kepanikan dan mendorong warga segera melapor ke pemerintah desa.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, petugas gabungan dari Polsek Padureso, Posramil, Pemerintah Desa Sidototo, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kebencanaan Kecamatan Padureso langsung melakukan asesmen dan membersihkan lokasi terdampak.

“Padureso memiliki banyak tebing curam dengan struktur tanah yang labil. Karena itu, setiap laporan langsung kami tindaklanjuti cepat agar risiko tidak semakin besar,” tambah Kompol Faris.

Pada Sabtu siang, personel gabungan bersama warga menggelar kerja bakti untuk membersihkan material longsor yang menutup akses samping rumah. Polres Kebumen juga berkoordinasi dengan BPBD untuk langkah lanjutan, termasuk pemantauan tebing serta imbauan kewaspadaan kepada masyarakat, mengingat curah hujan tinggi diprediksi masih terus berlangsung.

“Kami mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan retakan atau tanda-tanda pergerakan tanah sekecil apa pun. Ini penting agar potensi bencana dapat dicegah,” tegas Kompol Faris.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi telah kembali aman. Pemerintah desa bersama TRC Kebencanaan tetap melakukan pemantauan rutin sebagai langkah antisipasi.(*)