![]() |
Perenang muda dari Kebumen, Meysha Cordelia Nugroho pelajar SD Negeri 3 Gombong dari LAWET Swimming Club).(ft ist) |
Dalam kompetisi yang diikuti sekitar 600 pelajar perenang dari seluruh Indonesia itu, Meysha sukses membawa pulang dua medali emas dan dua medali perak.
Prestasi Meysha pada kejuaraan ini adalah:
Juara 1 Gaya Dada 50 m
Juara 1 Gaya Punggung 100 m
Juara 2 Gaya Punggung 50 m
Juara 2 Gaya Dada 100 m
Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan teknik dan daya tahan Meysha yang berkembang pesat di bawah pembinaan LAWET Swimming Club.
Pelatih Aan Sapto Hadi mengatakan Dengan persaingan ketat dari pelajar-pelajar terbaik nasional, raihan dua emas dan dua perak menunjukkan konsistensi dan kematangan fisik & mental untuk usianya.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian Meysha. Kebumen sesungguhnya menyimpan banyak potensi atlet renang muda — bukan hanya dari segi bakat teknis, tetapi juga etos latihan dan disiplin anak-anaknya. Tugas kami sebagai pelatih adalah merancang pembinaan yang terencana dan berkelanjutan agar potensi itu bisa terangkat ke level nasional bahkan internasional.
Secara teknis, program kami menitikberatkan pada beberapa hal: pertama, penguatan teknik dasar berenang — memperbaiki phase per stroke, efisiensi gliding, dan koordinasi pernapasan—agar setiap gerakan hemat energi. Kedua, pengembangan kecepatan dan kekuatan melalui set interval anaerobik terukur serta latihan power di dryland (plyometric dan core stability) dua kali seminggu untuk meningkatkan start, kick, dan putaran.
Ketiga, periodisasi latihan yang jelas: kami membagi program dalam makro (6–12 bulan), meso (8–12 minggu), dan mikro siklus (mingguan) sehingga ada keseimbangan antara beban volume, intensitas, dan masa pemulihan. Selama fase persiapan kompetisi, porsi intensitas diperbesar dengan mengurangi volume total agar Meysha bisa mencapai puncak performa pada tanggal perlombaan.
Keempat, pekerjaan teknis di seluncuran, start, dan turn—karena di nomor sprint 50 m dan 100 m, start dan putaran sering kali menjadi pembeda. Kelima, aspek pemulihan dan nutrisi: pola makan seimbang yang cukup energi dan protein untuk perbaikan otot, hidrasi optimal, dan tidur yang cukup adalah bagian tak terpisahkan dari program. Keenam, pengembangan mental: latihan simulasi lomba, visualisasi, dan pengelolaan kecemasan agar anak siap bersaing tanpa terbebani tekanan.
" Untuk memastikan keberlanjutan, saya mendorong adanya program talent identification di sekolah-sekolah Kebumen, fasilitas latihan yang mendukung, dan sinergi antara klub, sekolah, dan dinas olahraga daerah. Investasi pada pelatih bersertifikat dan fasilitas akan mempercepat perkembangan atlet-atlet muda. Dengan program latihan yang terencana dan dukungan yang memadai, saya yakin lebih banyak talenta dari Kebumen bisa muncul di kancah nasional.” Ungkap Aan Sapto Hadi Pelatih LAWET Swimming Club Lisensi A NasionalASCA Gold Shield Level 5 - Internasional
Dengan torehan di GBK, Aan Sapto Hadi mengatakan bahwa pembinaan renang usia dini di daerah seperti Kebumen mulai menunjukkan hasil.
LAWET Swimming Club menyatakan akan terus mematangkan program latihan untuk persiapan kejuaraan-kejuaraan berikutnya dan mengupayakan pengalaman kompetisi yang lebih luas bagi para atlet mudanya.(*)