Momen bersejarah itu ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani, di lahan bekas pasar hewan Desa Purbowangi, Kecamatan Buayan, Senin 27 Oktober 2025.
Kehadiran pabrik asal Korea Selatan ini menjadi angin segar bagi masyarakat lokal, terutama ratusan calon tenaga kerja yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dan menunggu kepastian operasional perusahaan tersebut.
Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas hampir dua hektare itu ditargetkan mampu menyerap 1.500 hingga 2.135 tenaga kerja lokal. Nilai investasi proyek mencapai Rp 74,1 miliar, meliputi pembangunan gedung utama pabrik, mess karyawan, kantor, serta area parkir.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kebumen H. Saman Halim Nurrohman, pejabat Forkopimcam Buayan, pimpinan OPD, serta Direktur PT JJG Spotec Indo, Mr. Kim, bersama jajaran manajemen dan investor dari Korea Selatan.
Dalam sambutannya, Mr. Kim menyampaikan kebanggaannya dapat menanamkan investasi di Kebumen.
“Hari ini sangat penting, awal kerja sama kami dengan Pemkab Kebumen. Kami bangga bisa membuka perusahaan dan ikut membangun masa depan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lilis Nuryani menegaskan bahwa hadirnya investasi asing berskala global ini menjadi tonggak sejarah bagi Kabupaten Kebumen.
“Kita patut bersyukur, ini sejarah bagi Kebumen. Hadirnya investor seperti PT JJG Spotec Indo bukan hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga menjadi simbol bahwa Kebumen siap menjadi bagian dari industri dunia,” kata Bupati Lilis.
Ia berharap keberadaan pabrik ini dapat mempercepat perbaikan ekonomi warga dan menurunkan angka kemiskinan di Kebumen.
“Pembangunan adalah proses berkelanjutan. Bukan soal siapa yang memulai dan siapa yang menyelesaikan, tetapi bagaimana semangat dan manfaatnya terus hidup,” tambahnya.
Kepala DPMPTSP Kebumen, Sukamto, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang telah melalui proses perizinan ketat hingga ke pemerintah pusat.
“Semua dokumen perizinan sudah lengkap dan sesuai aturan. Setelah semuanya tuntas, investor siap memulai pembangunan,” jelasnya.
Kepala Pelaksana Proyek, Bunyamin, menargetkan pembangunan pabrik rampung dalam waktu enam hingga delapan bulan. Ia menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen melibatkan warga sekitar, tidak hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga dalam kegiatan ekonomi pendukung.
“Untuk kantin dan food court, kami prioritaskan warga lokal. Jadi manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai dukungan, Pemkab Kebumen juga membangun akses jalan baru sepanjang 50 meter dengan lebar cor beton 10 meter menuju kawasan industri Gombong, yang diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan Kebumen.
Kehadiran PT JJG Spotec Indo diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, membuka peluang kerja luas, dan menempatkan Kebumen di peta industri ekspor global melalui produk sarung tangan berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar dunia.(*)









