Rebutan Gunungan Meriahkan Grebeg Rolasan Ambal, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Pantai Mliwis


Ribuan warga tumpah ruah untuk menyaksikan Grebeg Rolasan atau Grebeg Menthak Menthik di Pantai Mliwis Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal.(ft ist) 
AMBAL, (seputarkebumen.com)- Pantai Mliwis di Desa Kenoyojayan, Kecamatan Ambal, mendadak penuh warna dan keriuhan pada Jumat (5/9/2025). Ribuan warga tumpah ruah untuk menyaksikan Grebeg Rolasan, tradisi budaya turun-temurun yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun.

Acara yang juga dikenal dengan sebutan Grebeg Menthak Menthik itu menghadirkan arak-arakan budaya dari Balai Desa Kenoyojayan menuju Pantai Mliwis. Iringan marching band, kereta kuda, pasukan bregodo, serta gunungan raksasa berisi hasil bumi, telur asin, tumpeng, dan aneka jajanan pasar memikat perhatian pengunjung sepanjang perjalanan.

Setibanya di pantai, gunungan diletakkan di joglo untuk didoakan bersama. Momen yang paling ditunggu pun tiba: warga berdesakan berebut hasil bumi dan telur asin dari gunungan, sambil bersorak gembira. Bagi yang berhasil mendapatkannya, diyakini membawa berkah tersendiri.

Ketua panitia Martijo mengungkapkan, Grebeg Rolasan terselenggara berkat kolaborasi apik antara pelaku usaha Pantai Mliwis, pokdarwis, pemerintah desa, hingga dukungan kecamatan.
“Semoga acara ini membawa keberkahan dan Kebumen semakin makmur,” ujarnya.

Kepala Desa Kenoyojayan, Martono, menambahkan, tradisi ini merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pembuka Ambal Culture Fest. Festival budaya tersebut menampilkan kuda lumping, karawitan, jamjaneng, ketoprak, hingga wayang orang.

Bupati Kebumen Lilis Nuryani yang hadir bersama Dandim Letkol Arm Purba Sudibyo dan Kepala Disparbud Frans Haidar, memberikan apresiasi atas semangat warga melestarikan budaya sekaligus menghidupkan pariwisata.

“Pantai Mliwis punya potensi luar biasa. Perpaduan wisata alam dan budaya seperti ini adalah kekayaan yang harus terus dijaga,” tegasnya.

Bupati juga berpesan agar masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian pantai.

“Wisata bukan hanya soal datang dan menikmati, tapi juga merawatnya agar tetap lestari untuk anak cucu kita,” pungkasnya.(*)