![]() |
Acara Rapat koordinasi bersama seluruh kepala sekolah Negeri dan Swasta se-Kabupaten Kebumen.(ft ist) |
Rakor yang digelar di Aula Disdikpora Kebumen serta terhubung secara daring itu dihadiri Wakil Bupati Zaeni Miftah, Sekda Edi Rianto, jajaran Forkopimda, Korwil BIN Kebumen, hingga pimpinan DPRD.
Dalam arahannya, Bupati Lilis menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia menegaskan, keterlibatan siswa SMP dan SMA dalam aksi ricuh yang berujung perusakan itu tidak boleh dianggap remeh.
“Tidak sedikit massa yang masih di bawah umur, bahkan masih berstatus pelajar. Hal ini tentu menjadi perhatian serius sekaligus keprihatinan kita semua,” ungkap Bupati.
Berdasarkan data kepolisian, setidaknya 99 pelajar diamankan usai aksi, di mana 80 persen di antaranya merupakan pelajar SMP dan SMA.
Bupati meminta para kepala sekolah untuk memperkuat pengawasan, pendampingan, serta menanamkan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan kepada siswa. Ia juga mendorong sekolah memberikan ruang dialog sehat bagi siswa agar aspirasi tersampaikan tanpa harus ikut-ikutan aksi massa.
Senada, Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith mengungkapkan banyak pelajar mengaku hanya ikut-ikutan setelah diajak melalui media sosial. Ia pun mengingatkan pentingnya kontrol orang tua dan sekolah terhadap penggunaan gawai.
Dandim 0709/Kebumen Letkol Arm Purba Sudibyo juga menekankan agar guru dan orang tua lebih peduli terhadap pergaulan anak-anak. “Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari. Mereka adalah generasi penerus bangsa,” pesannya.
Sementara itu, Korwil BIN Kebumen Andy mengingatkan adanya kelompok tertentu yang sengaja memanfaatkan aksi untuk memicu kerusuhan dan merusak fasilitas umum.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum bagi pemerintah, sekolah, dan orang tua untuk bersinergi menjaga generasi muda Kebumen agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif serta memastikan daerah tetap aman, nyaman, dan damai.(*)