![]() |
Bupati Kebumen Lilis Nuryani saat meninjau pantai Ayah. (ft ist) |
Bencana ini memaksa para anak buah kapal (ABK) meninggalkan perahu mereka di tengah laut demi menyelamatkan diri. Dari 15 kapal yang terdampak, 7 berhasil dievakuasi, 5 masih berada di kedalaman laut, dan 3 mengalami kerusakan serius.
Setiap kapal yang rusak ditaksir merugi sekitar Rp45 juta, mencakup kerusakan perahu dan peralatan tangkap. Selain kerusakan fisik, nelayan juga menanggung kerugian ekonomi sebesar Rp140 juta akibat tidak dapat melaut.
Aktivitas Nelayan Lumpuh Sementara
Diperkirakan sekitar 350 kapal di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir tidak bisa melaut hingga kondisi cuaca kembali normal.
Evakuasi dan Respons Cepat Pemerintah
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udy Cahyono, menyampaikan bahwa tim gabungan telah bergerak cepat melakukan evakuasi kapal yang tenggelam.
"Dari 12 kapal yang tenggelam, tujuh di antaranya berhasil kami evakuasi. Kondisi bodi kapal sebagian besar masih utuh, walaupun ada mesin dan alat tangkap yang hilang," ujar Udy, Kamis (31/7).
Sementara itu, lima kapal lainnya masih berada di dasar laut dengan kedalaman 10–15 meter. BPBD telah berkoordinasi dengan Basarnas untuk mendukung proses evakuasi lanjutan, yang akan dilanjutkan jika kondisi cuaca memungkinkan.
Pemkab Turun Langsung ke Lapangan
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, turun langsung ke lokasi terdampak di TPI Pasir. Dalam kunjungannya, Bupati menyerahkan bantuan logistik dan memberikan semangat langsung kepada para nelayan.
"Saya sangat prihatin atas musibah yang terjadi. Ini bukan hanya kerusakan kapal, tapi juga kerusakan pada rasa aman dan sumber penghidupan nelayan," ungkap Bupati.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kebumen akan terus mendampingi warga yang terdampak dan mempercepat penyaluran bantuan.
“Dinas-dinas terkait sudah kami kerahkan ke lapangan. Kami pastikan bantuan logistik, pendataan, dan upaya jangka panjang untuk peningkatan keselamatan pelayaran akan segera dilakukan,” tambahnya.
Bantuan yang Disalurkan
20 paket sembako dari BPBD, 15 paket bantuan dari PMI, 20 paket bantuan pribadi dari Bupati
Selain itu, Bupati juga menyoroti pentingnya sistem peringatan dini yang lebih optimal dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa depan.
“Kita tidak bisa melawan alam, tapi kita bisa saling menguatkan. Dari musibah ini, saya percaya akan tumbuh kekuatan baru dan solidaritas yang makin erat,” pungkasnya.(}