Ribuan Warga Serbu Kirab Gunungan Tumpeng di Sagara View: Perpaduan Tradisi, Wisata, dan Rezeki


Acara Kirab Gunungan Tumpeng di Sagara View of Karangbolong dalam rangkamenyambut 1 Muharram atau Tahun Baru Islam.(ft ist)
BUAYAN, (seputarkebumen.com)- Lautan manusia tumpah ruah memadati kawasan wisata Sagara View, Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Minggu (29/6/2025). Suasana penuh semangat dan haru mewarnai Kirab Gunungan Tumpeng, sebuah tradisi tahunan yang kini menjelma menjadi magnet wisata dan ajang pelestarian budaya menyambut 1 Muharram atau Tahun Baru Islam.

Sebanyak tujuh gunungan berukuran raksasa diarak mengelilingi area wisata yang langsung menghadap megahnya Samudra Hindia. Enam gunungan berisi aneka hasil bumi seperti cabai, tomat, terong, jagung, hingga buah-buahan lokal, sementara satu gunungan berisi nasi tumpeng lengkap sebagai simbol puncak rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dan keselamatan.


Kirab dibuka dengan doa bersama, memohon berkah dan keselamatan untuk tahun yang akan datang. Tradisi dilanjutkan dengan taburan uang receh jutaan rupiah yang langsung disambut antusias warga. Puncaknya adalah momen "berebut isi gunungan" – tradisi yang diyakini membawa berkah bagi siapa saja yang berhasil membawa pulang hasilnya.


“Ini bukan cuma budaya, tapi rejeki juga buat masyarakat. Saya bawa jagung, sayur, dan buah-buahan. Anak-anak senang sekali,” ucap Sulastri (43), warga Desa Karangbolong, sambil tersenyum lebar.


Adi Pandoyo, pengelola Sagara View, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara yang menurutnya melebihi ekspektasi. 


“Alhamdulillah, antusiasme luar biasa. Ini menunjukkan budaya kita masih hidup. Kirab ini bukan hanya sakral, tapi juga berdampak ekonomi, apalagi banyak UMKM ikut serta,” ujarnya.


Berbagai stan kuliner lokal, kerajinan tangan, dan produk UMKM turut meramaikan acara, menjadikan kirab ini bukan hanya tontonan budaya, melainkan ruang nyata perputaran ekonomi rakyat.


Owner Sagara View, Khayub Muhammad Luthfi, turut hadir bersama Asisten II Sekda Kebumen Sri Kuntarti, Camat Buayan Nur Wahyudi, Forkopimcam Buayan, serta kepala desa se-Kecamatan Buayan.


Nur Wahyudi menyebut kirab tahun ini sebagai lompatan besar. “Awalnya ini hanya tradisi desa, sekarang jadi event profesional yang melibatkan banyak pihak. Ini sejalan dengan arah pembangunan Kebumen menuju Geopark Internasional,” katanya.


Ia berharap tradisi ini bisa mendapat dukungan lebih luas agar masuk kalender resmi pariwisata Kabupaten Kebumen, bahkan skala nasional.

Seiring meningkatnya popularitas Sagara View dengan panorama eksotis, spot Instagramable, serta fasilitas wisata yang terus dikembangkan, Kirab Gunungan Tumpeng di Karangbolong berpotensi menjadi ikon budaya dan wisata andalan Kebumen.


“Saya baru pertama kali ke sini, dan takjub dengan suasananya. Tradisi seperti ini harus sering-sering digelar, apalagi bisa sambil liburan keluarga,” ujar Fajar (29), pengunjung asal Kutowinangun.


Kirab Gunungan Tumpeng membuktikan bahwa kearifan lokal bukan hanya warisan, tetapi juga aset besar untuk membangun jati diri dan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.(*)