RPJMD Diibaratkan “Kitab Suci”, Lakpesdam PCNU Dorong Kajian Serius untuk Masa Depan Kebumen


Acara diskusi strategis bertajuk “Kajian Arah dan Target RPJMD Kebumen 2024–2029” di Aswaja Center UMNU Kebumen.(ft sk/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kebumen menggelar diskusi strategis bertajuk “Kajian Arah dan Target RPJMD Kebumen 2024–2029” di Aswaja Center UMNU Kebumen, Sabtu (24/5/2025).

Forum ini dibuka langsung oleh Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani dan menghadirkan sejumlah narasumber penting: Rektor UMNU Imam Satibi (opening speech), Anggota DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan, Anggota DPRD Kebumen M. Faukhan Fawaqi, Kepala Bappenda Bahrun Munawir, dan aktivis kebijakan publik Yusuf Murtiyono.

Ketua Lakpesdam PCNU Kebumen, Muhammad Baehaqi, menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah partisipasi publik dalam menyusun arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Ia menyebut, RPJMD bagi pemerintah daerah ibarat “kitab suci” yang menjadi pedoman utama dalam merumuskan kebijakan strategis.

“Sinkronisasi dan partisipasi publik sangat penting. Forum ini kami gelar agar masyarakat, khususnya warga NU, bisa memahami dan memberi masukan nyata terhadap RPJMD, yang selama ini masih kurang diketahui,” ungkap Baehaqi.

Menurutnya, dokumen RPJMD harus berpijak pada kebutuhan riil masyarakat, disusun dengan visi yang berkesinambungan, dan responsif terhadap perubahan zaman. Ia berharap RPJMD 2024–2029 benar-benar mencerminkan kebutuhan rakyat serta kesinambungan dengan program pemerintahan sebelumnya.

Sementara itu, Rektor UMNU Imam Satibi menegaskan bahwa forum semacam ini merupakan bentuk tanggung jawab moral kalangan akademisi dalam memastikan arah pembangunan tidak melenceng dari nilai-nilai keadilan.

“Ini adalah ruang refleksi dan proyeksi bersama agar RPJMD menjadi lebih kontekstual, tepat sasaran, dan menyentuh kepentingan masyarakat luas. Kolaborasi adalah kunci,” ujarnya.

Rektor Imam juga mengajak seluruh elemen untuk aktif terlibat dalam penyusunan RPJMD demi mewujudkan Kebumen yang adil, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Senada, Bupati Lilis Nuryani menegaskan bahwa RPJMD 2024–2029 akan menjadi dasar pembangunan yang tak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

"Peran organisasi seperti NU, khususnya Lakpesdam yang dekat dengan akar rumput, sangat strategis. Kami berharap kajian ini melahirkan rekomendasi yang jernih dan membumi, terutama dalam menjangkau kelompok rentan dan mewujudkan keadilan sosial,” tegasnya.

Mengutip Gus Dur, Bupati Lilis menutup sambutannya dengan pesan moral yang kuat: “Pemerintahan yang baik bukan diukur dari kekuasaan yang besar, tapi dari keberpihakan pada mereka yang paling lemah.”.(*)