 |
| Soft launching Kawasan Agrowisata Kebumen atau Agromen di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit.(ft sk/ist) |
Acara tersebut berlangsung semarak dan dihadiri jajaran Forkopimda, Sekda Edi Rianto, para pimpinan OPD, serta camat dan perangkat desa setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Lilis menyampaikan bahwa Agrowisata Kebumen dirancang untuk menjadi destinasi wisata edukatif yang memadukan potensi pertanian dan kelautan, dengan pendekatan alami dan berkelanjutan.
"Agrowisata ini bukan hanya tempat berlibur, tapi juga tempat belajar, menikmati hasil bumi, dan tentu saja mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar," ungkap Bupati.
Kawasan Agrowisata Kebumen akan dikembangkan dalam dua zona utama. Zona pertama, seluas 5,1 hektare, akan dipenuhi berbagai fasilitas publik seperti rest area, selter UMKM, mushola, MCK, hingga tempat makan. Sementara zona kedua yang mencakup lahan seluas 47 hektare, akan ditanami aneka komoditas unggulan seperti kelengkeng, jambu kristal, belimbing, cabai, semangka, hingga bunga hias.
"Di sepanjang jalur selatan ini belum ada yang seperti ini. Kebumen harus jadi pionir," tegas Bupati penuh semangat.
Tak hanya menyuguhkan pemandangan hijau, Agrowisata ini juga mengusung konsep pick and taste—di mana pengunjung bisa langsung memetik buah segar dari pohonnya.
"Bayangkan, pengunjung bisa menikmati manisnya buah kelengkeng langsung dari pohonnya. Tapi yang paling penting, pengelolaannya harus serius. Harus ada inovasi agar wisatawan betah dan ingin kembali," tambahnya.
Soft launching ini juga ditandai dengan penanaman bibit kelengkeng dan cabai oleh Bupati dan Forkopimda, serta eksplorasi kawasan menggunakan Jeep—memberi pengalaman awal yang seru dan menjanjikan.
Dengan peluncuran Agrowisata ini, Kebumen bersiap menapaki babak baru sebagai destinasi wisata berbasis alam yang tak hanya indah, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat.(*)
