![]() |
Bupati Kebumen saat makan siang bersama ratusan tukang becak,pemulung,kuli panggul dan penyandang disabilitas di pendopo Kabumian.(Ft sk/ist) |
Acara bertajuk "Makan Siang Bersama Biyunge" ini diikuti sedikitnya 150 warga. Tak sekadar menyantap hidangan, mereka juga diberi ruang untuk ngobrol langsung, tanpa sekat, dengan sosok pemimpin yang menyebut dirinya sebagai Biyunge Wong Kebumen.
“Saya ingin hadir bukan cuma di kantor, tapi juga di hati masyarakat. Ini bukan sekadar soal makan, ini wujud kasih sayang dan kepedulian saya sebagai biyung panjenengan semua,” ujar Bupati dengan mata berbinar.
Bersamaan dengan peringatan Hari Kartini, momen ini terasa makin spesial. Lilis masih mengenakan kebaya yang dipakainya saat upacara pagi tadi. Ia menekankan pentingnya meneladani semangat Kartini—pemimpin yang bisa menginspirasi dan berbagi, namun tetap hangat dan lembut.
“Perempuan itu bisa memimpin dengan cinta. Hari ini saya ingin berbagi kasih sayang dengan cara yang sederhana, yaitu makan bersama,” ucapnya.
Beberapa hari sebelumnya, pada hari ulang tahunnya, Bupati juga membagikan kebahagiaan bersama para pemulung dan pejuang kebersihan di TPA Semali. Bagi Lilis, memimpin bukan soal formalitas jabatan, tapi soal ngopeni lan ngayomi.
Kebahagiaan jelas terpancar dari wajah para tamu undangan. Salah satunya Suratmin, warga penyandang disabilitas asal Desa Kemangguan, Kecamatan Alian. Ia tak menyangka bisa makan siang dan berswafoto langsung dengan bupati.
“Ini pengalaman luar biasa. Rasanya seperti dihormati, seperti diangkat derajatnya. Baru kali ini rakyat kecil seperti saya diundang ke Pendopo,” tuturnya haru.
Suratmin berharap, di tangan Lilis Nuryani, Kebumen semakin aman, damai, dan sejahtera. “Beliau bukan sekadar bupati, tapi betul-betul biyung yang tulus ngayomi rakyatnya,” tandasnya.(*)