 |
| Paslon Bupati dan Wabup Kebumen No 02 Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih saat pengundian no urut.(ft sk/ist |
Kendati Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum meresmikan pemenangnya, Arif Sugiyanto dengan tulus mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 01, Lilis Nuryani-Zaeni Miftah.
Sebagai calon petahana dan nomor urut 2, Arif Sugiyanto mengungkapkan rasa legawanya atas hasil Pilkada dan menyerahkan hasil akhir kepada mekanisme resmi KPU.
"Saya sudah menerima kekalahan ini dan saya ingin mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 01 atas kemenangannya. Saya legawa dengan hasil apapun yang akan diumumkan KPU nantinya," ujar Arif Sugiyanto.
Dalam wawancara, Arif juga menyampaikan rencananya pasca-Pilkada. Ia akan fokus untuk menyelesaikan sisa masa pemerintahannya hingga Februari 2025. Setelah itu, Arif berencana untuk kembali ke Jakarta dan menata kembali aktivitasnya sebelum menjabat sebagai Bupati Kebumen. Meskipun belum memutuskan dengan pasti, Arif belum menutup kemungkinan untuk terjun kembali ke dunia politik di masa depan.
"Prioritas saya saat ini adalah menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah dengan baik hingga akhir masa jabatan. Setelah itu, saya akan mengatur ulang kegiatan di Jakarta. Mungkin dibutuhkan waktu sekitar setahun untuk mereset semuanya," tambah Arif Sugiyanto.
Arif Sugiyanto, seorang pengusaha dengan latar belakang Polri, pertama kali datang ke Kebumen pada tahun 2019 dan menjabat sebagai Wakil Bupati. Keberhasilannya bersama Ristawati Purwaningsih dalam Pilkada Kebumen 2020 memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan hingga periode baru.
Meski perjalanan politiknya di Kebumen tergolong singkat, Arif menegaskan bahwa Pilkada bukanlah akhir dari segalanya. Ia mengajak untuk tidak menyesali hasil apapun dan tetap memperjuangkan kebaikan bagi masyarakat.
Di tengah spekulasi tentang kemungkinan kembali ke panggung politik, Arif Sugiyanto tetap menjaga peluang terbuka. Dengan keberhasilan yang sudah ia raih sebagai Wakil Bupati dan kemudian Bupati Kebumen, kiprah politiknya mungkin belum berakhir. Namun, kebijakan untuk fokus pada tugas saat ini menunjukkan komitmen Arif untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai pemimpin daerah dengan baik.
Sikap legawa dan santun Arif Sugiyanto dalam menerima kekalahan serta fokus pada masa pemerintahannya menjadi contoh bagi para politisi lainnya. Dalam politik yang penuh dengan persaingan, sikap tersebut menunjukkan kedewasaan dan keberanian untuk menjaga keharmonisan dalam berdemokrasi.
Pilkada bukanlah akhir dari perjalanan demokrasi, namun justru merupakan awal dari tanggung jawab bersama untuk membangun daerah secara berkelanjutan. Dengan sikap yang saling menghargai antara pihak yang menang dan kalah, diharapkan tatanan politik lokal dapat tetap stabil dan kondusif untuk pembangunan bersama.
Kebijakan yang diambil oleh Arif Sugiyanto membawa pesan positif tentang menghormati proses demokrasi dan fokus diakhir masa jabatannya dengan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. (*)
