H.Arif Sugiyanto SH.Mh saat ziarah dan tabur bunga di makam bupati Kebumen pertama Ki Bodronolo di Desa Karangkembang Alian.(ft sk/ist |
Ziarah ke makam para pendahulu, rutin dilaksanakan setiap tahun oleh jajaran pejabat Pemkab Kebumen untuk mengenang dan mendoakan para pendiri Kebumen yang dulu masih bagian dari wilayah Kerajaan Mataram Islam.
Ziarah kubur dibagi dua tim. Tim pertama yang dipimpin Bupati melaksanakan ziarah ke makam Arungbinang di Kutowinangun, dan Makam K Bodronolo di Desa Karangkembang, Kecamatan Alian.
Sedangkan tim dua dipimpin Wabup Rista ziarah ke Makam Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bumidirjo di Desa Lundong, dan Makam Keluarga Tumenggung Kolopaking di Kalijirek, Kebumen.
"Alhamdulillah kita rutin melaksanakan ziarah ke makam para pendahulu kita. Bukan hanya pada saat hari jadi, tapi di hari-hari tertentu kita juga menyempatkan diri untuk berziarah, mengenang dan mendoakan para leluhur kita," ujar Bupati.
Diketahui Ki Bodronolo adalah Bupati pertama Panjer (Kebumen) yang diangkat pada 21 Agustus 1629 M. Ia merupakan orang kepercayaan Sultan Agung Mataram yang membantu menyerang VOC di Batavia dengan menyiapkan Logistik.
Kemudian Ki Bagus Kertawangsa, atau Tumenggung Kelapa Aking juga merupakan Tumenggung Panjer yang diberikan oleh Amangkurat I karena jasanya menyembuhkan penyakit.
Sedangkan KPA Bumidirjo adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja. Arungbinang juga merupakan keluarga bangsawan yang pernah menjadi Bupati Kebumen.
"Kebumen mimiliki sejarah yang panjang, ini adalah kota perjuangan, dahulu dipimpim oleh para pejuang yang ikut bersama dengan Kesultanan Mataram menyerang VOC Belanda. Para pendiri sejak dulu mengajarkan kita akan semangat persatuan dan kesatuan," terang Bupati.
Bupati berharap di Hari Jadi Kebumen 395 ini, warga Kebumen juga selalu mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan. Terlebih mengadapi Pilkada 2024 pada 27 November mendatang. Bupati meminta apapun pilihan politiknya, persatuan menjadi yang utama.
"Semua punya cita-cita dan keinginan untuk membangun Kebumen yang lebih baik. Maka kuncinya kolaborasi dengan semangat persatuan. Beda politik boleh, tapi persatuan dan kesatuan yang utama. Ingat bahwa membangun itu lebih susah daripada merusak," tandasnya.(*)