Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Iin Windarti Arif Sugiyanto saat meresmikan Pendopo Taman Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan.(ft sk/ist |
Peresmian pendopo berlangsung cukup meriah karena bersamaan dengan kegiatan bertajuk 'Jogomertan Bersholawat'. Masyarakat tampak tumpah ruah di lokasi kegiatan hanya untuk menyaksikan peresmian pendopo sekaligus bersholawat bersama Gus Alif dari Kudus. Dalam rangkaian acara tersebut juga terdapat bazar murah dan santunan anak yatim piatu.
Kepada Desa Jogomertan Mutamimah Retno Utami mengatakan, pembangunan Taman Desa Jogomertan merupakan upaya pemerintah desa dalam optimalisasi aset milik desa. Sebab selama ini lokasi yang dijadikan taman kurang memberikan manfaat bagi masyarakat luas. "Dulu persawahan, kami sulap menjadi aset bermanfaat. Kenapa kami mencoba berinovasi membangun taman desa, ya dalam rangka peningkatan PADes," ucap Retno.
Retno menjelaskan, berdasar hasil musyawarah mufakat, pendopo ini diberi nama Pendopo Taman Desa Jogomertan. Aset tersebut kini sudah dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, baik formal maupun non formal. "Sudah kami gunakan. Kalau ada kegiatan masyarakat kami persilahkan. Yang penting positif," kata kades.
Seperti diketahui, Pendopo Taman Desa Jogomertan dibangun diatas tanah kas desa. Adapun luas bangunan 9x8 meter persegi. Pembangunan fasilitas milik desa ini diambil dari anggaran pokok pikiran dewan sekaligus sharing dari dana desa.
Retno menyampaikan, dalam program jangka panjang pihaknya sudah merencanakan berbagai proyeksi. Salah satunya pemindahan kantor desa di sekitar taman desa. Kemudian, pemanfaatan lahan kosong dengan mengandalkan potensi pertanian. "Kami punya lahan 2 hektare. Rencananya akan dikembangkan. Utamanya buat peningkatan PADes," jelasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kebumen Sri Kuntarti mengapresiasi upaya Pemdes Jogomertan dalam optimalisasi keberadaan aset milik desa. Menurutnya, pemdes memang perlu berinovasi dan peka membaca peluang agar aset desa jauh lebih produktif. Dari hal ini tentu muaranya kebermanfaatan yang akan dirasakan masyarakat. "Desa dituntut mandiri. Jadi manfaatkan aset untuk menambah pendapatan desa. Orientasinya kembali lagi ke kesejahteraan masyarakat," terang Kuntarti.(*)