Jelang Tahun Politik, RSDS Kebumen Sediakan Bangsal Jiwa


Dr Nurmi Widyarti SpKJ dan jajaran saat konseling dg pederita kejiawaan di RSDS.(ft SK/IST) 

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Rumah Sakit Dokter Soedirman Kebumen terus mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun politik yang akan datang. Dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal, rumah sakit ini telah melakukan berbagai persiapan, termasuk dalam bidang kesehatan jiwa.


Menyambut pemilihan serentak yang akan digelar pada bulan Februari 2024, RSUD Dokter Soedirman  telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung proses politik dengan menyediakan spesialis kejiwaan serta psikolog, Keberadaan dokter dan Psikolog ini akan menjadi aset berharga dalam memberikan pendampingan kesehatan jiwa kepada calon legislatif (caleg) yang mungkin menghadapi tekanan dan tantangan psikologis selama periode pemilihan.


RSUD Dr Soedirman Kebumen menyiapkan personel untuk konseling termasuk menyediakan bangsal jiwa. Bangsal ini menyediakan, 11 bed dan dua ruang seklusi, serta ruang untuk beraktifitas kelompok, yang ditunjang dengan psikiater, psikolog klinis dan juga 11 perawat  yang telah dilatih untuk perawatan jiwa.


Spesialis Kedokteran Jiwa, Psikiater di RSUD dr Soedirman Kebumen Dr Nurmi Widyarti SpKJ menjelaskan gangguan jiwa bisa berasal dari stres. 


"Stres sendiri, merupakan sesuatu yang wajar, namun perlu diantisipasi agar tidak menjadi gangguan jiwa," katanya


Guna mengatasi hal tersebut, ada beberapa tips yang berguna untuk menghadapi stres. Salah satunya, dengan beristirahat yang cukup dan menjaga pola tidur. Selain itu juga makan makanan yang bergizi, serta melakukan aktifitas fisik seperti olahraga.


Setiap orang, ujar dia, berbeda-beda dalam menghadapi stres. Namun setidaknya terdapat tiga hal yang dapat dipakai untuk semuanya. Ini meliputi jaga pola tidur, jangan bergadang, makan juga yang bergizi dan jangan lupa aktifitas fisik.


“Ada yang mendengar musik untuk mengatasi stres, ada orang yang lari keolahraga supaya stres nya reda  atau curhat kepada orang yang dia percaya,” tuturnya, Selasa (2/1).


Selama tahun 2023, penderita gangguan jiwa berat di Kebumen tercatat ada 5.000 orang. Hal ini tentunya, diperlukan penanganan, agar mereka bisa sembuh, dan penderita gangguan jiwa tidak bertambah di kemudian hari.


Pihaknya berharap layanan kejiwaan di RSDS Kebumen bisa manfaatkan oleh masyarakat, termasuk pengguna BPJS Kesehatan karena sampai saat ini managemen RSDS tengah mengurusnya supaya pengguna BPJS Kesehatan bisa dilayani.(*)