 |
| KH.M Tachrir Masror Ketua Forum Sinar Harapan Istiqomah Kebumen.(ft ist) |
Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kebumen ini turut memberikan tanggapan terkait terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Menurutnya, tidak menampik Pilpres 2024 tokoh NU menjadi pilihan partai politik sebagai bakal calon wakil presiden. Namun, muncul Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Jokowi, sosok muda yang akan bersaing dengan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo dan Muhaimin Iskandar untuk Anies Baswedan.
"Fenomena ini menarik ada anak muda yang akan bersaing dalam kontestasi pilpres dengan para tokoh senior," kata Kyai Tachrir saat ditemui di kediamannya, Minggu (29/10/2023).
Kyai sepuh yang kini berumur 90 tahun ini menilai Prabowo dan Gibran merupakan pasangan yang sangat cocok. Beliau mengatakan Prabowo merupakan perwakilan dari pemimpin senior yang kaya pengalaman. Sementara, Gibran mewakili anak muda yang penuh inovasi dan pemikiran baru.
"Saya kira ini luar biasa, kombinasi top," ucapnya.
Menurutnya, Gibran merupakan pengganti bapaknya yang diyakini bisa membantu Prabowo. Sosok Gibran diibaratkan adalah Jokowi junior sehingga basis-basis yang sebelumnya pada 2019 mendukung Jokowi kembali meraih dukungan untuk Gibran di Pilpres 2024 mendatang.
Kyai Tachrir berharap pada Pemilu 2024 ini Prabowo akan muncul sebagai pemenang sesuai dengan apa yang pernah dikatakan oleh Gus Dur. Yang mengatakan bahwa pada masa tuanya nanti Prabowo akan menjadi presiden.
"Menurut perwaliannya Gus Dur, kamu jadi presiden besok masa tua mu. Insya Alloh, kalau benar ucapan Gus Dur itu terealisasi biasanya ada buktinya ya jadi," tuturnya.
Disampaikan Kyai Tachrir, Gibran dengan status sebagai putra Presiden Jokowi diharapkan mampu meraih simpati dan dukungan para pendukung Jokowi.
Lebih lanjut dirinya berharap Pilpres 2024 akan berjalan dengan damai dan tanpa konflik sehingga tidak sampai terjadi perpecahan meski berbeda pilihan, dan berbeda agama.
"Harus NKRI dan Pancasila, berbeda tetap satu," pungkasnya.
Harapan juga ditujukan kepada siapapun yang terpilih agar lebih memperhatikan pendidikan keagamaan. Dan berharap Indonesia dapat memiliki pemimpin yang jujur dan adil.(*)
