Ribuan Orang Ikuti Sholawat Kebangsaan di Alun-alun Prembun


Ribuan warga Kebumen saat mengikuti  'Sholawat Kebangsaan' di alun-alun Prembun yang dipimpin langsung KH Muhammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong.(ft SK/ist)
PREMBUN, (seputarkebumen.com)- Ribuan warga Kebumen larut dalam alunan sholawat di Alun-alun Prembun, Senin (25/9/2023). Kegiatan bertajuk 'Sholawat Kebangsaan' itu dipimpin langsung KH Muhammad Ali Shodiqin atau akrab disapa Gus Ali Gondrong.

Tampak hadir di tengah jamaah Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Pirwaningsih. Selain itu, tampak pula Ketua DPRD Kebumen Sarimun dan Anggota DPRD Provinsi Saiful Hadi serta jajaran Forkopimcam.

Gelaran Sholawat Kebangsaan ini tampak meriah karena diiringi alunan musik hadroh semut ireng dan tarian sufi Mafia Sholawat. Beberapa lantunan sholawat dibawakan dengan apik. Seperti sholawat Suket Teki dan Turi Putih. 

Tak hanya itu, Gus Ali Gondrong juga mampu membius jamaah dengan lantunan lagu Jawa berjudul Nemen. Ditengah kegiatan, jamaah tampak diajak menyanyikan Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Ditengah kegiatan, hujan sempat mengguyur Alun-alun Prembun. Meski begitu, jamaah tetap bergeming dan khusyuk melantunkan sholawat.

Gus Ali Gondrong mengajak seluruh lapisan masyarakat dapat menahan diri dalam menghadapi tahun politik. Pimpinan majelis Mafia Sholawat itu juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpecah belah akibat residu gelaran Pemilu 2024. 

"Sudah mau Pilpres, jangan ada lagi istilah kampret, cebong, kadrun. Itu harus hati-hati. Sekarang bukan usum gelut, tapi usum maulud," pinta Gus Ali.

Pada kesempatan itu, Gus Ali Gondrong menaruh harap kontestasi politik dapat menjadi memontum penting dalam menentukan sosok pemimpin bangsa. Pemilu 2024, kata dia, bukan ruang untuk saling ejek, tapi menjadi ruang saling menghargai ketika terdapat perbedaan pilihan.

"Beda itu biasa. Tidak masalah. Yang masalah itu membeda bedakan. Kalah dan menang itu biasa," ucapnya.

Ketua DPRD Kebumen Sarimun bersyukur tepat di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat bersemangat dan antusias mengikuti Sholawat Kebangsaan. Kegiatan tersebut menurutnya juga menjadi ajang silaturahmi serta perekat hubungan antar masyarakat. 

"Masyarakat sebanyak ini dikumpulkan dari sholawat. Menunjukkan cinta kepada nabi Muhammad SAW. Tentu ini yang patut disyukuri. Semoga membawa berkah bagi kita semua," terangnya.

Sarimun mengatakan, banyak nilai yang dapat diambil dari rangkauan kegiatan Sholawat Kebangsaan. Selain bermunajat, masyarakat juga diajak terus menumbuhkan rasa nasionalisme. Sebab, di beberapa lantunan sholawat terselip makna cinta tanah air. 

"Gus Ali tadi bukan sekedar sholawat. Tapi kita bersama juga diajak menyayikan lagu kebangsaan. Ada lagu yang menunjukkan ekspresi cinta tanah air. Ini luar biasa sekali. Bersatu padu atas nama kecintaan," pungkasnya.(*)