Proyek APBN Pelebaran Jalan Ayah-Jladri Sepanjang 10 Kilometer Terhambat Tiang Listrik PLN


Tiang listrik milik PLN masih terpasang di proyek pelebaran jalan Ayah-Jladri.(ft ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Masih banyak tiang listrik milik PLN yang berdiri di jalan dan diatas saluran dan belum dipindahkan, membuat proses pengerjaan Proyek Pelebaran Jalan Ayah - Jladri sepanjang 10 Kilometer terhambat. 

Proyek pengaspalan jalan yang dimulai dari Desa Karangbolong sampai dengan Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, dengan nilai kontrak Rp47.179.405.000 yang bersumber dari dana APBN tahun 2023, mulai dikerjakan. 

Namun, proses pengerjaan awal dengan panjang trek pekerjaan 10,650 kilometer, dimulai dari pintu keluar obyek wisata Pantai Menganti hingga akhir pekerjaan di pertigaan Jladri, terhambat masih banyak tiang listrik milik PLN ULP Gombong yang masih berdiri dan belum dipindahkan. 

"Sekarang sedang penanganan pekerjaan gali dan pasang saluran U-dicth, tambal  jalan untuk persiapan pengaspalan mas. Sementara posisi tiang listrik ada yang pas posisi di pelebaran jalan, ada yang pas di beton bahu jalan, dan ada yang pas di saluran U-dicth," terang Pelaksana K3 Kontruksi PT. Karya Adi Kencana Kuat Krus Aji saat ditemui dilapangan, Senin (25/9/2023).

Menurut Kuat, waktu pelaksanaan kerja selama 120 hari. Dimulai awal pengaspalan pada tanggal 3 Oktober dan target selesai pengaspalan pada tanggal 1 Desember 2023. 

"Lebar jalan yang di aspal 5,5 meter dan bahu jalan di beton kanan-kiri 1 meter mas," ucapnya melanjutkan.

Sedikitnya terdapat 7 tiang listrik yang dianggap menghambat pekerjaan dan harus segera dipindahkan. Yakni di Desa Karangduwur ada 2 tiang listrik, Desa Srati 2 tiang dan Desa Pasir 3 tiang listrik. 

"Minggu kemarin kita sudah bersurat ke PLN ULP Gombong meminta tolong untuk dapat memindahkan tiang listrik tersebut, namun hingga hari ini belum ada jawaban pasti kapan akan dipindah," tambahnya. 

Saat melakukan pemantauan di lapangan, Sulis selaku pelaksana lapangan atau mandor juga membenarkan bahwa ada sedikitnya tujuh tiang listrik milik PLN yang dianggap menghambat pekerjaan.

"Untuk paket pekerjaan pengaspalan dan pelebaran jalan luas 5,5 meter dan panjang 10,6 kilometer tersebut akan kita kebut. Kendala kami saat ini adalah masih ada tiang listrik yang belum dipindahkan. Saya harap pihak ULP Gombong dapat segera memindahkan agar pekerjaan kami tidak terhambat" pinta Sulis.

Lebih lanjut, Sulis menambahkan, bahwa pihaknya menargetkan awal Desember 2023, pengerjaan aspal dan pelebaran Jalan Ayah-Jladri dapat selesai. Sehingga jalan tersebut bisa mudah dilewati dan digunakan sebagai jalur alternatif dari Cilacap menuju Jogja melalui Jalur Pansela.

Sementara itu, saat dicoba konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp Manager PLN ULP Gombong Domianus Jati Kuncahyo menyampaikan bahwa pihaknya baru mendapatkan surat pengajuan  permohonan geser tiang pada tanggal 19 September 2023. 

"Pengajuan surat permohonan geser tiang dari Direktorat Bina Marga kita terima baru kemarin pada Selasa (19/9/2023) mas," jawab Jati melalui pesan singkat, Senin (25/9/2023). 

Diakui Jati, ada surat masuk ke PLN ULP Gombong dengan kop surat tertulis dari  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktoral Jenderal Bina Marga. Balai Besar Pelaksaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DIY Yogyakarta. 

"Surat itu perihal permohonan geser tiang. Dan hari ini (Senin) petugas kita agendanya survei lokasi untuk gambar dan rencana pekerjaan. Untuk lebih lanjut detailnya menunggu hasil hari ini mas," tulis Jati mengakhiri. (*)