Berkat Ikuti Program JKN Biaya Bersalin Bebas Biaya



Peserta JKN Susanto Hari Prasetya (34) warga Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung.(ft SK/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah Susanto Hari Prasetya (34) warga Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Ia mengaku sangat bersyukur telah terdaftar sebagai peserta JKN. Hari mengaku telah memanfaatkan Program JKN untuk persalinan anaknya beberapa waktu yang lalu.

“Mungkin bagi kami yang tidak memiliki finansial yang mencukupi, sangat bersyukur telah menjadi Peserta JKN. Apalagi iuran JKN kami sekeluarga, dibayarkan seluruhnya oleh Pemerintah,” ucapnya dengan penuh syukur, Selasa (13/06).

Hari bersama istri dan anaknya terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sehari-hari, dia beraktivitas sebagai pekerja harian lepas di salah satu studio foto di Kabupaten Kebumen. Dirinya menyampaikan, bukan hanya istrinya saja tetapi juga ibunya telah terbantu dengan adanya Program JKN. Setahun yang lalu ibunya memanfaatkan JKN untuk tindakan operasi lantaran penyakit kelenjer getah bening.

Menurutnya, kondisinya saat itu memang cukup parah sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi. Saat itu, ia sangat resah karena mengetahui biaya operasi tidak murah. Ia bersama keluarganya telah menyiapkan dana cadangan dari urunan seluruh keluarganya untuk berjaga-jaga jika ada biaya tambahan. Namun dari pihak rumah sakit menyampaikan seluruh biaya pengobatan ibunya tersebut dijamin oleh JKN.

“Mulai dari pendaftaran administrasi, layanan obat, rawat inap lebih dari seminggu sampai dengan kontrol setelah operasi, semua ditanggung JKN. Keluarga kami tidak mengeluarkan biaya sepeserpun waktu itu. Alhamdulillah, ibu saya sudah sehat lagi sekarang,” terang Hari.

Hari juga pernah mendengar berobat menggunakan Program JKN hanya bisa dirawat selama tiga hari saja di rumah sakit. Setelah ia mendampingi istri dan ibunya yang dirawat di rumah sakit, ia menyatakan informasi itu tidak benar. Pasien yang masih memerlukan penanganan dan perawatan atau masih dalam anjuran dokter untuk dirawat di rumah sakit, maka pihak rumah sakit tetap memberikan perawatan sampai dinyatakan sembuh oleh dokter penangungjawab.

“Informasi yang banyak beredar harus kita cek terlebih dahulu dan kita wajib mencari tahu kebenarannya. Apalagi sekarang untuk mendapatkan informasi tentang BPJS Kesehatan lebih mudah,” tuturnya.

Hari juga menilai Program JKN menjadi andalan masyarakat untuk berobat. Ia melihat fenomena itu di lingkungan rumahnya yang sebagian besar terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBI. Menurutnya, masyarakat saat ini tidak lagi ragu dan takut untuk berobat lantaran masalah biaya. Sebelum ada BPJS Kesehatan, masyarakat akan berfikir dua kali berobat ke rumah sakit karena biaya berobat tidak murah.  

“Banyak masyarakat yang dulunya kalau sakit hanya minum obat warung atau ke pengobatan alternatif karena takut biaya yang mahal di rumah sakit. Namun sekarang berbeda, masyarakat saat ini tidak khawatir lagi karena sudah terdaftar JKN,” ucap Hari.

Berdasarkan pengalaman pribadinya, ia terus mengajak dan mengingatkan keluarga, rekan dan kenalannya untuk mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi peserta JKN. Menurutnya, sangat penting untuk mendapatkan kepastian perlindungan kesehatan karena sakit tidak ada yang dapat memprediksi kapan akan terjadi. Apabila sudah terdaftar JKN, maka akan jauh lebih tenang karena tidak lagi memikirkan biaya pengobatan apabila memerlukan perawatan di rumah sakit.

“Sebagai manusia biasa tentunya kita berupaya untuk menjaga diri agar tetap sehat. Namun tidak kalah penting punya jaminan kesehatan, karena saya menyadari risiko penyakit bisa datang kapan saja,” ungkap Hari.(*)