Kebumen Dipercaya Fitra Gelar Musyawarah Nasional ke 10


Seminar Fitra di Pendopo Kebumian.(ft SK/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke-10 di Kabupaten Kebumen bertempat di pendopo Kabumian Selasa 23/05/2023.

Kegiatan Musyawarah Nasional(Munas) tersebut diawali dengan Seminar Nasional dengan tema anggaran berkeadilan dan berkelanjutan dalam membangun desa, menjaga bumi, dan menjamin kesejahteraan.

Dra. Dewi Yuliani, MP. selaku Direktur Perencanaan Teknis Pembangunan Desa dan Perdesaan PDTT RI turut hadir secara online untuk menyampaikan _keynote speaker_ sekaligus membuka acara tersebut. Adapun narasumber yang hadir secara langsung yaitu Arif Sugiyanto, SH yang di wakili kepala Dispermades Cokro Aminoto, Sugito M.H., selaku Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT RI, Dr. Astrid Kartika selaku Kepala Unit Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Prof. Bustanul Arifin Selaku Dewan Nasional FITRA dan Mayadina RM selaku Ketua FITRA Jawa Tengah.

Acara Munas ini berbeda dengan sebelumnya, pasalnya FITRA akan mendorong kebijakan anggaran publik sebagai strategi untuk mencapai pembangunan Nasional terutama merespon isu krisis global dan perubahan iklim yang berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat sampai tingkat desa.

Diadakannya seminar Nasional ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan strategi percepatan pengentasan kemiskinan di kawasan perdesaan sebagai tulangpunggung ekonomi bangsa, dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan, dan partisipasi kelompok rentan dalam pembangunan dan akses layanan dasar.

Yusuf Murtiono selaku penyelenggara lokal kebumen menyampaikan, bahwa FITRA bersama Formasi Kebumen menyambut 30 orang peserta Wisuda Sekolah Desa dan Anggaran(Sadar) dan 39 orang peserta Wisuda Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Desa (PPID-Desa) secara simbolik.

“Formasi kebumen dipercaya sebagai panitia lokal Munas ke-10 tersebut, yang salah satu alasannya karena gerakan desa dikebumen dianggap lebih baik setelah adanya Undang-undang Desa. Pada kesempatan ini juga berbarengan dengan kegiatan rutin formasi yang mewisuda para peserta sekolah desa anggaran dan PPID desa ”. Ujarnya.

Berbeda dengan Musyawarah Nasional sebelumnya, FITRA akan mendorong kebijakan anggaran publik sebagai strategi untuk mencapai pembangunan nasional terutama merespon isu krisis global dan perubahan iklim yang berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat sampai tingkat desa. FITRA juga akan melihat sirkulasi elit pada tahun 2024 yang berpotensi berpengaruh pada produk kebijakan publik, baik di level regional maupun nasional dalam merespon tantangan global serta mencegah kemerosotan kualitas penghidupan bangsa.

Acara seminar nasional diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan strategi percepatan pengentasan kemiskinan di kawasan perdesaan sebagai tulangpunggung ekonomi bangsa, dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan, dan partisipasi kelompok rentan dalam pembangunan dan akses layanan dasar.

FITRA juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian acara tersebut. Semoga acara ini dapat memberikan kontribusi positif dan menjalin klaborasi yang lebih baik lagi antar pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan masyarakat luas.(*)