Tanggul Sungai Karangayar Jebol, Jalur Jogja-Banyumas Tersendat 8 Jam

Lurah Panjatan Junaedi Prasetyo Forkompicam, Anggota DPRD Kabupaten Kebumen Suprihanto serta di dukung penuh oleh Komunitas Sedulur Karanganyar saat memantau penanganan sungai jebol.(ft sk/ist)
KARANGAYAR, (seputarkebumen.com)- Tanggul Sungai Karanganyar tepatnya di seberang Supermarket Mitra Sehati Karanganyar, Kabupaten Kebumen jebol akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah daerah mengalami musibah banjir.

Tanggul Sunga Karanganyar yang melintas di daerah Kelurahan Karanganyar dan Kelurahan Panjatan Kabupaten Kebumen jebol pada Selasa (15/2/2022). Yang mengakibatkan beberapa rumah di sekitar sungai terendam banjir  dan terputusnya akses jalan menuju Yogyakarta dan Banyumas terputus kurang lebih 8 jam.


Lurah Panjatan Juniadi Prasetyo, SE saat dikonfirmasi mengatakan, banjir menyebabkan beberapa rumah di wilayahnya terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi mulai 20 hingga 50 cm serta beberpa persawahan juga turut terendam.


Sesuai Instruksi Bupati Kebumen kepada seluruh Kepala OPD untuk siap siaga terhadap bencana yang tidak dapat di prediksi. Koordinasi antara Lurah Panjatan, Lurah Karanganyar, Forkompicam, Anggota DPRD Kabupaten Kebumen Suprihanto serta di dukung penuh oleh Komunitas Sedulur Karanganyar membuahkan hasil, yakni Jumat (18/3/2022) 

Pembuatan tanggul sementara dilakukan sebagai tindakan darurat bencana. Dengan mengerahkan satu unit alat berat berupa Exavator untuk pembuatan tanggul sementara di bantaran Sungai Karanganyar. Karena untuk pembuatan tanggul permanen bukan kewenangan dari Kabupaten melainkan dari BBWSO.

Ditemui khusus Lurah Panjatan Juniadi Prasetyo SE menjelaskan

“Sambil menunggu perbaikan tanggul permanen, pembutan tanggul-tanggul sementara dengan panjang sekitar 15 meter dengan kedalaman 2 meter, yang diharapkan mampu menahan limpasan air dari sungai"

Meski begitu, Juniadi meminta warganya untuk  tetap waspada. Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem masih akan melanda beberapa wilayah Jateng.

Ia meminta masyarakat untuk mematuhi peringatan. Saat terjadi bencana, segera menyelamatkan diri dan membawa surat-surat berharga seperti ijazah, sertifikat dan barang lain yang bisa dibawa ke tempat aman. Apabila terpaksa harus mengungsi, masyarakat dihimbau untuk mematuhinya.(*)