Gelar Orientasi di Kebumen, Ketua PWI Jateng Tekankan Intelektualitas Profesi Wartawan

 Ketua PWI Jawa Tengah H Amir Machmud saat mengisi Orientasi wartawan di Mexoli Hotel.(ft sk/ist)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah H Amir Machmud Ns menekankan intelektualitas pada profesi wartawan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang wartawan harus senantiasa bertujuan meningkatkan intelektual masyarakat.

Penekanan itu karena sekarang ini banyak media online arus utama yang memproduksi berita yang sekadar memburu viralitas. Media mainstream terseret arus pola media sosial seperti apa yang dia sebut sebagai "jurnalisme pindah agama" hingga konten yang mengaduk-aduk ranah privat seseorang ke ruang publik digital.

"Belum lagi munculnya penilaian banyak kalangan mitra kerja wartawan di beberapa daerah yang membuat kurang nyaman. Seperti penilaian bahwa wartawan hanya ngeribeti, seolah-olah tidak memiliki intelektualitas," ujar Amir Machmud Ns saat mengisi Orientasi Wartawan yang digelar oleh PWI Kebumen di Hotel Mexolie Kebumen, Kamis (10/3).

Orientasi diikuti oleh 15 orang wartawan media cetak, elektronik, dan cyber yang bertugas di Kebumen. Dalam kesempatan itu, Amir Machmud menyampaikan materi terkait Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Hadir pula narasumber Bidang Pendidikan PWI Jateng Alkomari yang menyampaikan terkait organisasi dan PD-PRT PWI. Kemudian Sekretaris PWI Jateng Setiawan Hendra Kelana yang menyampaikan materi Konvergensi Media.

"Dengan intelektualitas ini akan bijak dalam menjalankan profesi. Wartawan akan mampu mempertimbangkan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Apakah sebuah berita layak untuk ditulis dan diketengahkan atau tidak," ujarnya seraya menyebutkan orientasi wartawan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan intelektualitas.

Lebih lanjut, Amir Machmud yang malam sebelumnya menjadi pembicara Sarasehan Hari Pers Nasional (HPN) 2002 bersama dosen Fisipol UGM Nyarwi Ahmad PhD di Pendopo Kabumian menyebutkan bahwa repect elemen masyarakat terhadap PWI Kebumen cukup baik. Hal itu dibuktikan dengan jumlah tamu yang hadir berasal dari berbagai elemen masyarakat.

"Respect ini harus kawan-kawan jaga betul. Respect ini merupakan pengakuan, penghargaan kepada kita baik sebagai individu wartawan maupun sebagai satu kesatuan organisasi," ujarnya.

Bagaimana cara membalas respect tersebut?  Menurut Amir dengan menunjukkan bahwa wartawan merupakan orang-orang yang patut mendapatkan respect itu. Wartawan mampu membuat karya yang memiliki pengaruh.

Amir menilai kinerja PWI Kebumen selama pelaksanaan HPN cukup luar biasa. Hal itu dapat meningkatkan penghargaan dari masyatakat. Amir pun mendorong PWI Kebumen untuk menggelar media gathering secara berkala. 

"Forum seperti itu akan memunculkan pemikiran sekaligus sebagai otokritik untuk kebaikan wartawan ke depan," tandasnya.

Ketua PWI Kebumen Supriyanto menambahkan bahwa orientasi wartawan untuk membekali wartawan dengan dasar-dasar untuk menjalankan kerja-kerja jurnalistik. Tugas wartawan cukup berat karena selain kerja fisik untuk mengumpulkan fakta di lapangan, juga harus memilahnya, memberikan sudut pandang sebelum merangkum menjadi sebuah laporan jurnalistik.

"Pada dasarnya wartawan merupakan kerja intelaktual dan sudah semestinya dapat memproduksi berita-berita yang meningkatkan intelektual masyarakat," ujar wartawan Suara Merdeka ini seraya mengajak awak media tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan kompetensinya. (*)