Akibat Langkanya Pupuk Kimia, Petani Setrojenar malah Sukses Budidayakan tomat organik


BULUSPESANTREN, (seputarkebumen.com)- Maraknya kelangkaan pupuk kimia membuat sejumlah petani di desa setrojenar kecamatan buluspesantren kebumen mulai beralih menggunakan pupuk organik untuk merawat tanamannya, seperti yang dilakukan oleh imam zuhdi pada tanaman tomatnya yang terlihat lebat berbuah.


Dari sekitar 1500 batang tanaman tomatnya yang kini sudah mulai di panen bisa menghasilkan satu kuintal tomat, bahkan  buah tomatnya bisa langsung dimakan dengan rasa yang manis dan segar karena dipetik langsung dari pohonnya, hal itu disampaikan oleh surip  yang telah mencoba menikmatinya.


"Rasanya manis segar mas,tomat ini bener2 beda dng tomat yang menggunakan pestisida",Ungkap Surip.


Imam zuhdi mengaku mulai dari pengolahan lahan hingga perwatannya tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali, jadi dapat menghemat 50% biaya modal, bahkan hasil panennya pun tidak kalah dengan yang menggunakan pupuk kimia.


Terlebih bagi sebagian besar petani di pesisir selatan kebumen juga memelihara ternak baik kambing atau pun sapi di rumah mereka dan hasil kotoran ternak umumnya dimanfaatkan petani untuk kebutuhan pemupukan sebagai pupuk kandang yang dianggap lebih efektif dari pada pupuk kimia dari hasil ujicobanya tersebut imam zuhdi meyakinkan para petani bahwa pemupukkan tanaman tidak harus menggunakan pupuk kimia karena dng pupuk organik akan bisa menghemat biaya ditambah buah yang dihasilkan lebih aman dkonsumsi karena tidak ada kandungan bahan kimia yang berbahaya.(*)