Peralatan RSUD Prembun Seharga Rp 4 Miliar Rusak Akibat Layangan


KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Layanan medis di dua RSUD milik Pemkab Kebumen sempat tersendat akibat korsleting listrik yang disebabkan oleh layang-layang tersangkut di kabel milik PLN.


Manager PLN ULP Kebumen Harry Anggriawan menyampaikan, baru-baru ini pihaknya menerima laporan adanya gangguan listrik padam di sekitar lokasi rumah sakit plat merah. Setelah dicek ternyata ditemukan sebuah layangan yang tersangkut di jaringan listrik PLN.


"Kemarin ada pengaduan dari RSUD Kebumen dan RSUD Prembun listrik padam, setelah ditelusuri karena layang-layang," ungkapnya, Selasa (21/9/2021).


Celakanya lagi, atas insiden itu mengakibatkan sebuah peralatan rumah sakit seharga Rp 4 miliar ikut rusak. Bahkan untuk proses perbaikan sendiri mesti diperbaiki di Jerman. Informasi dihimpun, peralatan medis dimaksud merupakan peralatan penunjang medis yang berada di RSUD Prembun.


"Ada alat di rumah sakit yang harganya 4 miliar Rupiah, rusak karena listrik padam dan harus dibetulkan di Jerman," terang Harry.


Ia menegaskan, kerusakan jaringan listrik yang dipicu layangan tersangkut di kabel milik PLN berpotensi mengganggu pasokan listrik di beberapa objek vital termasuk rumah sakit. 


Senada dengan Harry, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Iptu Tugiman menyampaikan, bermain layang-layang khususnya di area saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dapat mengakibatkan korslesting listrik hingga membahayakan nyawa.


"Pasalnya, apabila layang-layang berkawat tersebut menempel pada jaringan SUTET, akan menyebabkan hubung singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik," jelas Iptu Tugiman.


Pihaknya menyayangkan peristiwa ini. Terlebih, pasokan listrik yang mengaliri ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19, sentra vaksinasi, dan produsen oksigen sangat penting perannya dalam penanganan pandemi.


Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk memilih area bermain layangan ke tempat yang lebih representatif agar tidak merugikan banyak pihak termasuk diri sendiri. 


Sebelumnya, Bhabinkamtibmas Polsek Buluspesantren bersama petugas PLN UPT Purwokerto juga sempat menghalau masyarakat di sepanjang area SUTET yang tengah asyik bermain layangan. Mereka diminta menjauh dan menghentikan aktivitas layangan di area SUTET bertegangan 500.000 volt. (hfd)