Kader Golkar Sayangkan Polemik Hingga Berujung Pemberhentian Yuniarti Widayaningsih

Akhmad Marsudiyanto, mantan anggota DPRD Kebumen dari Partai Golkar periode 2014-2019 

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)-
Kader Partai Golkar Kebumen cukup terkejut dengan pemberhentian Yuniarti Widayaningsih dari jabatan Pimpinan DPRD Kebumen.

Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Gombong, Akhmad Marsudiyanto menyanyangkan pemberhentian ini bisa terjadi. Apalagi yang diberhentikan adalah politikus muda Partai Golkar yang tidak diragukan lagi kiprahnya kepada masyarakat dan partai selama ini.

 “Yang pertama ya sangat menyayangkan pergantian itu,” kata dia, saat dihubungi melalui aplikasi percakapan, Selasa (28/9/2021).

Menurutnya, Yuniarti Widayaningsih atau akrab disapa Sherly merupakan pencetak sejarah politisi perempuan pertama yang berhasil menduduki kursi pimpinan dewan. Karir politiknya juga terbilang cukup moncer dengan dibuktikan duduk sebagai legislator dua periode.

Mantan anggota dewan periode 2014-2019 ini beranggapan, bahwa pemberhentian Sherly diduga tidak terlepas atas perkara yang terjadi beberapa waktu lalu. Dimana Sherly sendiri diterpa kabar tak sedap dengan munculnya isu dugaan perselingkuhan.

 “Apalagi rekomendasi BK juga masih praduga tak bersalah,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, perkara ini bermula saat Ketua Fraksi Golkar Kebumen, melaporkan adanya dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan salah satu unsur pimpinan DPRD Kebumen yang diketahui Yuniarti Widayaningsih.

Dalam hal ini, Ketua Fraksi Golkar Kebumen melaporkan pihak terlapor lantaran menerima tamu pria di luar kewajaran. Pria ini, versi Ketua Fraksi Golkar Kebumen adalah IR, yang merupakan tenaga ahli DPRD Kebumen. Perkara ini kemudian ditangani oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Kebumen. 

Seiring proses laporan berjalan, BK DPRD Kebumen akhirnya menyatakan tidak menemukan bukti cukup atas dugaan kasus perselingkuhan yang menyeret nama Yuniarti Widayaningsih.

Sementara dari BK sendiri sudah menjalani sederet proses atau mekanisme penanganan laporan sesuai regulasi yang berlaku. Diantaranya dengan mengumpulkan bukti serta menggali informasi dari sejumlah saksi.


Kader Senior Harus Jadi Suri Tauladan

Anto menaruh harapan besar agar polemik yang menyangkut antar elit politik dari tubuh Partai Golkar Kebumen sendiri segera berlalu. Terlebih, kata dia, dua kubu yang berpolemik ini merupakan kader terbaik partai.

“Kalau tidak salah pernah diberi penghargaan terkait kesuksesan beliau (Shealy), akan tetapi kembali lagi semua ke ketentuan partai wajib dipatuhi anggotanya,” jelasnya.

Ia mengajak, bagi kader senior partai untuk memberi contoh kepada para kader junior hingga lapisan tingkat bawah, sehingga Partai Golkar ini dikenal bukan karena kontroversi namun karena cara pandang dan gaya politik.

“Kader senior harus memposisikan diri sebagai suri tauladan bagi kader junior. Ini penting untuk menyampaikan pesan marwah partai kepada kader lain juga masyarakat,” kata Anto.

Lebih lanjut, meski pemberhentian Sherly dianggap sebagai sebuah dinamika politik, namun ia meminta kepada kader lain agar tidak terprovokasi terhadap suatu isu yang berujung merugikan partai.

“Biar mengalir saja karena kita sedang menjalani satu dinamika, dan dinamika ini menuju kedewasaan partai. Terpenting gunakanlah nalar politik supaya tidak berimbas ke kebesaran partai,” tuturnya.

Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Dapil IV dan V Partai Golkar ini mengajak para kader untuk bersatu meningkatkan soliditas serta fokus membesarkan partai. Apalagi agenda besar kontestasi politik 2024 sudah didepan mata, sehingga butuh concern lebih untuk dapat merengkuh kemenangan.

“Marilah jadikan semua ini sebagai pelajaran, kita masih punya setumpuk pekerjaan untuk menghadapi Pemilu 2024. Maka rapatkan barisan,” pungkasnya. (hfd)