PDI Perjuangan Kebumen Tampik Isu Wakil Bupati Terpapar Covid-19


KEBUMEN, (seputarkebumen.com)-  Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen, Saiful Hadi menampik isu yang beredar terkait Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih terpapar virus Covid-19. Dirinya menyatakan bahwa kabar itu tidak benar.


Bahkan ditegasakan, kondisi Wakil Bupati Kebumen saat ini dalam keadaan sehat dan beraktifitas seperti biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil swab yang menyatakan negatif Covid-19. Sebelumnya, Ristawati yang merupakan politisi PDI Perjuangan itu sempat ramai menjadi perbincangan di dunia maya lantaran adanya informasi positif Covid-19.


“Itu adalah berita hoaks, bisa dilihat hasil swab negatif. Kita pastikan sehat maka aman untuk aktifitas,” kelas Saiful, didampingi Ketua DPRD Kebumen, H Sarimun, Kamis (29/7/2021).


Diketahui, Wakil Bupati Rista juga tampak menghadiri kegiatan sentra vaksinasi dosis 2 di Kantor DPC PDI Perjuangan Kebumen, Jalan HM Sarbini 38, Bumirejo, Kebumen. Selain itu, ia juga masih menjalankan tugas kedinasan seperti biasa baik di dalam maupun luar kantor.


“Barusan Bu Rista dari sini, karena ada keperluan tugas lain beliau ijin sebentar, kemungkinan nanti siang balik lagi kesini memantau kegiatan vaksinasi,” imbuh Saiful.


Saiful Hadi meminta agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks selama menghadapi pandemi Covid-19.


Guna meminimalisir itu, ia mengajak masyarakat untuk mengakses informasi atau pemberitaan melalui situs resmi maupun media yang memiliki kredibilitas. Dengan demikian, masyarakat tidak mudah termakan informasi yang berpotensi memiliki muatan propaganda atau provokatif.


“Kalau tidak hati-hati, masyarakat akan mudah terhasut bahkan bisa menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Tentu ini kan merugikan banyak orang,” kata dia.


Saiful yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah menilai, selama pandemi saat ini tidak menutup kemungkinan ada sejumlah oknum yang ingin mencoba memperkeruh suasana bahkan mencari keuntungan dengan beredarnya berita hoaks.


“Hal seperti itu bisa diciptakan atau by design dengan harapan sesuai apa yang mereka inginkan. Salah satunya dengan menebar hoaks melalui medsos,” pungkasnya. (hfd)