Konflik Puan-Ganjar, Kemana DPC PDIP Kebumen Berlabuh?


KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Baru-baru ini panggung politik tanah air dihebohkan isu perseteruan internal PDI Perjuangan antara Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo. Gejolak itu muncul pasca Ganjar tak diundang dalam sebuah kegiatan di Panti Marhen, Semarang yang dihadiri Puan, dimana para kader banteng yang menjabat sebagai kepala daerah di Jawa Tengah turut diundang.


Hubungan keduanya sempat dikabarkan memanas terkait bursa calon presiden untuk Pemilu 2024 mendatang. Lantas, bagaimana sikap DPC PDI Perjuangan Kebumen dalam menanggapi persoalan tersebut?


Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen, Saiful Hadi menyampaikan, tak diundangnya Ganjar dalam kegiatan yang dihadiri Ketua DPP Puan Maharani itu merupakan keputusan resmi DPD Jawa Tengah. DPD dinilai memiliki hak prerogatif atas kebijakan tersebut.


"Langkah DPD kemarin adalah sikap resmi partai, karena acara tersebut diawali rapat DPD terlebih dulu. Maka kami memandang itu," jelasnya, disela Rapat Kerja Cabang (Rakercab), Sabtu (29/5/2021) sore.


Tak hanya itu, Saiful menegaskan bahwa DPP, DPD hingga DPC boleh saja mengingatkan kader partai yang menjabat sebagai kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.


"Punya hak untuk menegur atau mengingatkan Gubernur atau Bupati, karena itu kader," imbuhnya.


Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengungkapkan, bahwa Ganjar disinyalir memiliki ambisi maju pada Pilpres mendatang. Kubu partai besutan Megawati Soekarno Putri ini, nama Puan dan Ganjar memang kerap muncul pada radar survei Pilpres 2024.


Kepada wartawan, pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini pun menyinggung kemenangan Ganjar pada Pilgub Jawa Tengah tahun 2013 silam tak terlepas dari peran Puan. Puan Maharani hadir menjadi komandan tempur ditengah elektabilitas Ganjar terbilang masih cukup rendah. Hingga akhirnya Ganjar mampu meraih kemenangan menduduki kursi gubernur.


"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan.


Meski tidak menyebut bahwa Ganjar secara terang-terangan ingin maju Pilpres. Namun, Bambang menganggap aktivitas intens Ganjar di medsos ditengarai upaya menaikan elektabilitas.


Sementara, menurut Bambang sebenarnya kader lain juga bisa melakukan hal serupa. Tetapi langkah tersebut tidak diambil karena belum ada perintah dari Ketua Umum.


Dalam menyikapi arah Pilpres 2024 serta siapa sosok calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan. Partai pemilik jargon 'Aja Pedot Oyot' ini tetap berpegang teguh keputusan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.


"Apapun yang menjadi keputusan DPP untuk kontestasi Pemilu 2024, bakal kami diikuti," kata Saiful Hadi.


- Satukan Fikiran dan Gerakan Jelang Pemilu


PDI Perjuangan begitu serius dalam menghadapi kontestasi perhelatan Pemilu baik pilpres maupun pileg. Hal itu diungkapkan Saiful Hadi saat gelaran Rakercab DPC PDI Perjuangan Kebumen.


Terdapat dua pembahasan penting pada kegiatan tersebut. Pertama, Rakercab secara serentak itu dilaksanakan dalam rangka menyatukan persepsi dan menentukan langkah untuk mempersiapkan hajat perpolitikan mendatang.


"Kita sedang melaksanakan Rakercab, untuk konsolidasi dan menyatukan pikiran dan gerakan untuk kemenangan 2024," ucap Saiful Hadi.


Rakercab DPC PDI Perjuangan Kebumen dihadiri jajaran struktural atau pengurus partai di tingkat kecamatan, serta sayap partai se Kabupaten Kebumen dengan menerapkan protokol kesehatan.


Kegiatan yang berlangsung di kantor DPC PDI Perjuangan Kebumen itu dibuka langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wiryanto secara virtual.


"Hari ini serentak se Jawa Tengah mau satukan pikiran, di Kebumen ada 19 pengurus dan 26 pengurus anak cabang di Kecamatan dan sayap partai," paparnya.


Selanjutnya, Rakercab juga membahas tentang strategi pemenangan pemilu serta tekhnis mencari calon anggota parlemen sehingga pada saatnya nanti telah memiliki pijakan dalam melangkah.


"Sistem komandan tempur dengan pembagian wilayah dengan caleg yang dipersiapkan jauh hari, Pileg dengan sistem komandante. Atau penyiapan caleg dengan pembagian wilayah sehingga penataan jelas," pungkasnya. (Hfd)