Kecemasan Selimuti Keluarga Awak Kapal KRI Nanggala-402 Asal Kebumen

Foto : Orang tua Serda Eko Prasetiyo, salah satu awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak di Perairan Utara Bali pada, Rabu (21/4) pagi. (SK/Hafied)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Orang tua Serda Eko Prasetiyo tak kuasa menahan tangis setelah mendengar kabar KRI Nanggala-402 tempat putranya bertugas hilang kontak di Perairan Utara Bali pada, Rabu (21/4) pagi.

Rasa khawatir sekaligus cemas menyelimuti  Slamet Sarwono (52) beserta istri Jariyah (60) menunggu nasib keberadaan kapal selam yang  hingga kini masih dalam proses pencarian.

Slamet Sarwono mengaku kaget melihat pemberitaan bahwa anaknya merupakan satu diantara awak kapal yang bertugas di KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sekitar pukul 03.00 WIB tersebut.

"Pertama kali kaget dikabari adiknya dan saudara-saudara bahwa anak saya ada di kapal selam itu," ungkapnya, saat ditemui Jumat (23/4/2021).

Diungkapkan, putra pertamanya itu terakhir berjumpa sebelum menjalani pendidikan militer pada 2019 lalu, dan sempat berpamitan melalui aplikasi percakapan satu hari sebelum berlayar menggunakan KRI Nanggala-402.

"Terakhir kontak mau berangkat jam 10.00 WIB kurang lebih, pake video call masih dengan anak-anaknya. Biasanya ya telpon biasa," jelasnya.

Sejauh ini, kata Slamet, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait ihwal peristiwa tersebut. Meski begitu, pihak keluarga masih optimis bahwa Serda Eko Prasetiyo akan segera ditemukan dengan keadaan selamat.

"Kami masih yakin dapat selamat karena dipemberitaan pasokan udara di kapal selam bisa sampai hari besok," ucapnya.

"Belum dapat keterangan resmi dari pihak TNI. Baru dari media massa. Kita selalu menunggu info terbaru, kita melihat berbagai macam media untuk tahu info terbaru," tuturnya.

Dari pantauan rumah Serda Eko Prasetiyo di RT 02/01 Dukuh Bojong, Desa Sumberadi, Kebumen, tampak berjalan aktivitas seperti biasa.

Bersama anggota keluarga lain, dirinya terus memanjatkan doa dan harapan agar proses pencarian segera menemukan titik temu.

"Semalem sudah kita minta doa di mushola, jamaah sholat tarawih juga, jadi terus berdoa minta yang terbaik," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak mengangkut 53 awak kapal yang dikomandoi Letkol Laut (P) Heri Oktavian untuk melakukan latihan penembakan rudal dan torpedo.

Latihan yang digelar TNI AL itu diikuti 21 kapal KRI, 5 pesawat dan 2 kapal selama, termasuk KRI Nanggala 402. Namun, sejak hilangnya kapal selam dengan 53 awak itu, latihan dihentikan dan kini semuanya terfokus pada pencarian.

Kapal selam kelas Cakra yang dioperasikan TNI sejak Oktober 1981 ini merupakan bagian dari Satuan Kapal Selam Komando Armada 2 yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. (Hfd)