Majelis Umat Kristen Kebumen Kecam Aksi Terorisme di Gereja Katredal

Foto : Hardi Nugroho, Ketua MUKI Kebumen (tengah) bersama aparat kepolisian sebelum melaksanakan peribadatan.

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kebumen mengecam aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katredal Makassar pada Minggu (28/3) kemarin.

Selain mengakibatkan dua pelaku tewas, aksi ini juga telah menyebabkan sedikitnya 20 orang mengalami luka-luka. Aksi terorisme itu dinilai sebagai suatu kemunduran dan langkah merusak nilai kemanusiaan di Indonesia.

“Sesuai keputusan DPP MUKI, bahwa tragedi itu merupakan teror yang keji dari kelokmpok orang yang tidak berprikemanusiaan,” tandas Hardi Nugroho, Ketua MUKI Kebumen, Selasa (30/3/2021).

Hardi beranggapan, aksi terror yang dilakukan usai umat Gereja Katredar Makassar menjalani misa merupakan perbuatan keji yang jauh dari didasari faham intoleran.

“Upaya teroris dan kaum radikal yang bertujuan untuk memecah belah kerukunan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Ia pun meminta pihak kepolisian member perhatian lebih terhadap kasus tersebut. Bahkan, lanjut dia, bila perlu melibatkan pihak-pihak terkait agar mempercepat penyelidikan sehingga latar belakang tindakan maupun pelaku dapat diketahui.

“Kami meminta aparat kepolisian dan negara untuk menuntaskan tragedi itu, dan membubarkan kelompok-kelompok teroris di Indonesia sampai tuntas. MUKI siap bersinergi dengan pihak Polri maupun TNI,” tegasnya.

Hardi berharap, masyarakat tidak langsung terpancing dan tetap tenang dalam menjalankan ibadah. Ia hanya mengimbau masyarakat agar segera melapor apabila mengetahui terdapat hal-hal yang mencurigakan.

“Kepada umat Kristen di Kebumen diminta untuk tidak terbawa emosi oleh ulah bom bunuh diri itu. Segera lapor kalau ada orang yang mencurigakan,” ucap dia.

Terpisah, Ketua Badan Kerjasama Gereja-Gereja (BKSG) Kebumen, Pdt Dadang mengatakan, sebelum dan pasca terjadinya ledakan bom yang menewaskan dua pelaku, pihaknya selalu berkordinasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi aksi terorisme.

“Dari gereja sendiri beranggapan Kebumen kondusif, baik dan damai. Namun kami selalu berkordinasi dengan pihak aparat keamanan,” jelasnya.

Ia pun merasa perihatin dan meminta peran seluruh elemen untuk bersama memutus sel-sel terorisme yang mengundang keresahan msyarakat.

“Kami sangat perihatin atas kejadian tersebut, kami berharap Indonesia damai dan semua agama bisa bersama menanggulangi persoalan terorisme,” pungkasnya. (hfd)