Telat Bayar Tagihan, PLN Putus Aliran Listrik di Lingkungan Pemkab Kebumen

 

Kondisi lingkungan Pemkab Kebumen gelap gulita saat dilakukan pemutusan arus listrik sementara oleh PLN.

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- PLN Kebumen terpaska memutus aliran listrik di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen. Hal ini dilakukan lantaran Pemkab Kebumen menunggak pembayaran tagihan listrik yang sudah jatuh tempo.

Manager PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kebumen Teguh Suprabowo menjelaskan, pemutusan arus listrik itu dilakukan selama dua hari sejak 30-31 Januari kemarin.

“Kita putus aliran sementara, cuma sabtu dan minggu kemarin,” jelas dia melalui sambungan telepon, Senin (1/2/2021) malam.

Meski begitu, pihaknya telah menormalkan kembali aliran listrik seiring Pemkab Kebumen telah memenuhi kewajiban membayar tagihan yang seharusnya dibayarkan secara periodik per tanggal 20.

“Tadi sudah kita nyalakan lagi. Secara aturan kalau melewati batas waktu sampai tanggal 20 kok belum bayar. Maka PLN memutus sementara sampai terbayar,” tuturnya.

Teguh menyebutkan, ada beberapa OPD yang saat itu masih terkendala pembayaran tagihan. Diantaranya Bappenda, DPU-PR, Disperkim LH, DPMPTSP, Disarpus serta Dislutkan Kebumen.

“Tidak semua sih, yang sudah bayar hari Jumat kemarin Bappeda. Kemudian yang aliran listriknya diputus sementara itu tadi bayar hari ini karena mungkin mau bayar Sabtu-Minggu kan libur,” kata Teguh.

Disinggung soal kejadian serupa, Teguh membeberkan sebelumnya juga sempat terjadi di awal tahun. Ia memprediksi, hal itu karena permasalah sistem pembayaran yang tersedia.

“Tidak setiap tahun sih, 2019 pernah ada keterlambatan sampai tanggal 25. Ya mungkin sistem dari pusat ada kendala, setahu saya itu sistem baru,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz mengungkapkan, pemutusan aliran listrik di lingkungan Pemkab Kebumen bukan karena tak mampu membayar. Melainkan adanya penyesuaian sistem keuangan yang berdampak pada pembayaran tagihan listrik.

“Keterlambatan pembayaran karena ada sistem keuangan yang perlu disesuaikan,” terang dia. (Hfd)