Tutup Buku Akhir Tahun, Pendapatan Dua OPD Jauh dari Target

Foto : Kantor Dinas Kesehatan Kebumen (sk/hafied)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com) -  Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kebumen mencatat realisasi pendapatan pajak daerah tahun 2020 telah melampaui target yang ditetapkan. Namun demikian, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) mencatatkan realisasi yang jauh dari target.

Sekretaris Bappenda Kebumen Wahyu Siswanti menyampaikan, pendapatan Asli Daerah (PAD) Kebumen tahun 2020 dari sumber yang sah tercapai target. Termasuk realisasi pendapatan pajak daerah.

“Tahun 2020, pendapatan pajak yang dikelola Bappenda melampaui target Rp 89,6 miliar terealisasi Rp 100,3 miliar,” katanya, Rabu (6/1/2021). 

Secara akumulasi, sambung Wahyu, PAD Kebumen terealisasi 119,2 persen atau terealisasi Rp 379,1 miliar dari target setelah perubahan sebesar Rp 317,9 miliar.

Berdasarkan rekap data Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kebumen per 28 Desember. Terdapat dua OPD dengan realisasi terendah yakni Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan.

Dinkes mencatatkan realisasi pendapatan retribusi pada angka 50,4 persen atau Rp 322,9 juta dari target Rp 660 juta. Meski demikian, untuk pos pendapatan lain di bawah naungan Dinkes seperti RSUD dan Puskesmas mencatatkan realisasi yang baik bahkan sebagian melampaui target.  

Sementara Dishub, realisasi pendapatan Rp 1,29 miliar atau 56,8 persen dari target Rp 2,28 miliar. Ini ditengarai tidak terlepas jebloknya pendapatan parkir tepi jalan umum yang hanya Rp 438,7 juta dari target Rp 1,25 miliar.

Sedangkan Disporawisata Kebumen, realisasi pendapatan 78,2 persen atau Rp 3,27 miliar dari target Rp 4,17 miliar. Namun target tersebut bila dibandingkan realisasi tahun 2019 mengalami penurunan drastis dari Rp 8,63 miliar. (Hafied)

Wahyu juga mengajak kepada segenap OPD untuk terus berinovasi dengan memaksimalkan potensi ataupun mencari potensi baru yang mengarah pada pendapatan daerah.

“Perpajakan akan kami maksimalkan parkir milik swasta, menyisir data potensi sarang burung lawet di gedung dan perumahan, serta merintis potensi pajak dari aset waduk,” jelasnya.

Ia pun meminta agar OPD berkomitmen dalam mencapai realisasi retribusi sesuai target yang ditentukan. Dengan demikian harapan pendapatan daerah dapat terdongkrak

“Harapannya kesadaran wajib pajak juga meningkat. Obyek baru dapat mendaftar diri tanpa perlu didata terlebih dahulu,” tandasnya. (hfd)