Juragan Telur di Kebumen Meradang Ditengah Kebijakan PPKM

Foto : Dalikun, peternak telur ayam ras di Kebumen mengeluhkan harga telur anjlok.

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Para peternak telur ayam ras di Kebumen dihimpit persoalan harga telur anjlok sejak memasuki awal tahun 2021. Akibatnya, mereka terancam merugi bahkan nyaris gulung tikar.

Seorang peternak, Dalikun (64) mengungkapkan, penurunan harga signifikan sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Sebelumnya, harga di tingkat peternak masih terbilang normal berkisar Rp 23-25 per kilogram, namun kini hanya Rp 18-17 ribu per kilogram.

“Akhir tahun kemarin harga cukup lumayan bagus. Hari ini malah turun dibawah Rp 20 ribu,” terangnya, jumat (29/1/2021).

Selain persoalan itu, peternak yang merupakan warga Desa Kaleng, Kecamatan Puring ini mengeluhkan tingginya harga kebutuhan pakan hingga minimnya permintaan pasar.

“Sudah harga turun ditambah lagi pakan mahalnya minta ampun. Permintaan masyarakat juga kurang,” terangnya.

Lebih lanjut, Dalikun mengaku tidak mengetahui pasti penyebab turunnya harga tersebut. Namun berdasarkan penuturan pedagang yang biasa mengambil telur ditempatnya, diduga lantaran adanya kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat akibat pandemi Covid-19.

“Yang biasa ngambil telur cerita katanya waktu PPKM ini jadi permintaan konsumen turun. Mungkin ada kelebihan stok barang terus harga diturunkan,” ujarnya.

Peternak lain, Nur Dzulfikar (43) mengungkapkan, adanya penurunan harga saat ini para peternak dihantui rasa cemas kesulitan balik modal. Pasalnya, untuk kebutuhan pakan konsentrat yang biasanya Rp 350 ribu per zak, kini mencapai Rp 400 ribu per zak.

“Minim harganya sekitar Rp 21-22 ribu per kilogram, itu bisa nutup modal. Tapi sekarang bingung buat balik modal mau gimana,” ucapnya.

Mengacu data aplikasi Sistem Informasi Kebutuhan Pokok (Simbok) yang dikelola Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kebumen. Harga telur ayam negeri di Pasar Tumenggungan Rp 20 ribu per kilogram.

Harga tersebut merupakan harga terendah. Sementara harga tertinggi terdapat di Pasar Wonokriyo Gombong berkisar Rp 22 ribu per kilogram. Adapun harga rata-rata Rp 20.750 per kilogram. (Hfd)