Taufiq R Abdullah Paparkan Pentingnya Terus Teguhkan Nilai Empat Pilar dalam Kehidupan Berbangsa

Jajaran PC GP Ansor Kebumen sedang mendengarkan pemaparan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara virtual oleh Anggota MPR RI, H Taufiq R Abdullah di MI Maarif Adikarso, Sabtu (26/12/2020) siang. (Foto : Hafied)

KEBUMEN (seputarkebumen.com) - Anggota MPR RI, H Taufiq R Abdullah melihat masih ada persoalan mendasar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini, yakni adanya kelompok-kelompok yang masih mempertentangkan idiologi agama dengan Pancasila yang mengarah pada perpecahan antar anak bangsa. Hal itu disebabkan mulai memudarnya penghayatan dan pengamalan pilar fondasi negara  di tengah masyarakat.

“Jadi ada fenomena Pancasila dilupakan, bukan saja diamalkan tapi dilupakan, jadi sila-nya saja lupa. Saya kira sebagai kekuatan bangsa yang strategis kita harus terus tampil,” saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara virtual bersama jajaran PC GP Ansor Kebumen, Sabtu (26/12/2020) siang.

Taufiq menyebutkan, berdasarkan survey yang ia baca sebanyak 48,8 persen usia muda lupa ketika diminta untuk menghafal Pancasila. Sementara, sekitar 60 persen pada usia 46 tahun hingga usia lanjut menunjukan kesalahan saat menyebutkan poin Pancasila.

“Ada hasil survey yang mengerikan terdapat sikap abai oleh bangsa ini dan masyarakat begitu lupa dengan dasar negara,” paparnya.

Selain itu, anggota MPR RI dari Fraksi PKB ini menjelaskan, alarm perpecahan muncul dari kemajemukan organisasi bahkan partai politik yang mengedepankan faham dan pandangan masing-masing dengan ngotot hingga menyebabkan pertaruhan yang menggerus ideologi bangsa.

“Berbarengan dengan itu ideologi dari berbagai penjuru masuk begitu kuatnya. Indonesia dianggap supermarket ideologi. Begitu kuatnya sampai melupakan Pancasila,” terangnya.

Melihat fenomena tersebut, kata Taufiq, MPR RI hadir sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang memiliki tangung jawab untuk mengukuhkan pilar fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai mandat konstitusional yang diemban. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 42 tahun 2004 memasyarakatkan ketetapan MPR, Pancasila, Undang-Undang 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Empat pilar MPR RI menjadi panduan yang efektif dan nyata apabila segenap pihak dari daerah hingga pusat konsisten mengamalkan nilai yang terkandung,” jelas Taufiq yang juga suami Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah.

Berangkat dari Dapil Jawa Tengah VII (Purbalingga, Banjarnegara Dan Kebumen), Taufiq mengajak jajaran PC GP Ansor Kebumen selaku representasi kaum muda NU untuk senatiasa saling bersinergi memperkuat nilai-nilai empat pilar sebagai komponen bangsa.

“Kehidupan bangsa akan semakin kukuh apabila komponen disamping memahami dan melaksanakan pancasila juga secara konsekuen menjaga sendi utama lainnya,” kata dia.

Senada dengan Taufiq, Ketua PCNU Kebumen KH Dawammudin Masdar mengamini betapa pentingnya sosialisasi serta wawasan kebangsaan dalam setiap aspek kehidupan. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai benteng pertahanan terhadap ancaman perpecahan yang dianulir tidak sejalan dengan ideologi bangsa.

“NU berdiri itu ada dua alasan mendasar siyasah diniyah dan siyasah wathoniyah. Kita dalam rangka membendung faham intoleran dan radikal. Salah satu tugas kita jangan sampai berkembang faham yang mengancam keutuhan NKRI,” tuturnya didampingi ketua PC GP Ansor Kebumen Mudzakir.

Berdasar Muktamar NU ke-27 di Situbondo, jelas Dawam, NU itu tidak memiliki konsep berontak terhadap negara. justru NU dinilai menjadi tulang punggung keutuhan berbangsa dan bernegara ditengah kegentingan kemrosotan nilai nasionalis.

“Dasar negara yang saat ini merupakan bentuk negara final. Sering kita sampaikan NKRI harga mati. Saya pesan kepada anak muda tahu kawan mana lawan,” pungkasnya. (hfd)