Pasien Covid-19 Kebumen Mendekati 2000 Orang, Terbaru Ada Tambahan Positif 111 Orang

 



Kebumen (seputarkebumen.com) – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kebumen hampir mendekati 2000 orang. Jumlah tersebut masih terus bertambah, bahkan akumulasi per Kamis 19 November 2020 terdapat ledakan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 111 orang.


“Hari ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 111 orang. Dari sejumlah kasus terkonfirmasi tersebut, memiliki riwayat kontak dengan kasus terkonfirmasi positif terdahulu,” jelas Koordinator Humas Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen, Cokro Aminoto seperti dikutip dalam rilis resmi, Jumat (20/10/2020).


Hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen tercatat 1952 orang. Dari sejumlah kasus terkonfirmasi, sedang dirawat 125 orang. Sementara menjalani isolasi 452 orang, meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 60 orang dan sembuh 1312 orang. 


Sementara kasus probable tercatat sebanyak 127 orang, dengan rincian 75 menjalani perawatan, dirujuk 0, menjalani isolasi 0, meninggal dunia 52.


Meski jumlah kasus terus bertambah, namun Pemkab Kebumen memperlihatkan harapan dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh. Dalam satu waktu yang sama, ada penambahan 19 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona berdasarkan pemeriksaan PCR. Selain itu pasien dengan hasil lab negatif bertambah 123 orang.


Sejumlah upaya, kata Cokro, telah dilakukan yang akan, Satgas penanganan Covid-19 Kebumen antara lain melanjutkan penerapan kebijakan dan tata laksana penanganan Covid-19 hingga ke tingkat kecamatan dan desa.


"Berbagai pendekatan sosialisasi ke masyarakat termasuk melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, TNI dan Polri," jelasnya.


Memperhatikan perkembangan kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen, lanjut Cokro, jajarannya telah melakukan pengkajian kasus dan analisa data. Dari hasil kajian tersebut  menunjukkan bahwa kasus positif covid-19 di Kabupaten Kebumen masih berpotensi naik.


"Diperlukan upaya memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan dicirikan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 secara ketat," pungkasnya. (Hfd)