Banjir Landa Sejumlah Wilayah, Ribuan Warga Kebumen Mengungsi


KEBUMEN, (SeputarKebumen) - Sejak Minggu (25/10/2020) sekira pukul 14.00 WIB hingga Senin pukul 03.00 dinihari hujan lebat tak henti mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen. Durasi hujan yang mencapai 9 jam mengakibatkan beberapa kejadian bencana alam. Banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di sejumlah titik. 

Disampaikan Plt kalak BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto, BPBD saat ini sudah menurunkan personil untuk cek lokasi-lokasi bencana. Informasi yang dihimpun dari Pusdalops BPBD Kebumen, dilaporkan telah terjadi bencana tanah longsor di 16 titik yang tersebar di 8 kecamatan.

"Itu data yang masuk ke BPBD Kabupaten Kebumen hari (Senin 26/10/2020) ini sampai pukul 09.30 WIB," terang Plt Kalak BPBD Kebumen.

Selain tanah longsor, sejumlah lokasi juga dilaporkan tergenang banjir. Desa Krakal Alian dilaporkan menjadi yang terparah dengan tinggi air mencapai 1,6 meter. Warga bahkan sempat mengungsi ke Kantor Balaidesa Krakal. 

"Kurang lebih 170 jiwa. Untuk kondisi pagi ini (Senin .red) warga sudah kembali ke rumah masing-masing," lanjut Kalak BPBD.


Tanggul sungai Telomoyo di Desa Madurejo kecamatan Puring sepanjang 30 meter jebol dihantam air bah mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga. Sebagai langkah antisipatif, sekitar 995 warga mengungsi di SDN Madureja. Dampak dari jebolnya tanggul sungai telomoyo juga mengakibatkan genangan air di Desa Sidobunder. Dengan ketinggian genangan antara 30 cm s/d 1 meter, sedikitnya 300 KK diungsikan ke Rumah Panggung di desa setempat.

"Wilayah-wilayah di sekitar Daerah Aliran Sungai terdampak. Aliran sungai Luk Ulo Kebumen juga merusak peternakan ayam modern New Assa di desa Karangpoh, pagar jebol terkena banjir," lanjut Teguh Kristiyanto.

Lebih lanjut disampaikan Teguh Kristiyanto, pihaknya tengah mengadakan rapat koordinasi tindak lanjut penanganan bencana banjir dengan Muspika dan Dinas terkait. Rapat dilaksanakan di SDN Madureja, Puring. 

"Mulai jam 09:00 WIB tadi, laporan yang kami terima, sebagian besar lokasi sudah surut terkendali," terangnya.


Hujan lebat hingga sangat lebat di Kabupaten Kebumen sendiri bermula sejak Minggu (25/10/2020) sekira pukul 20:00 WIB dan bertahan hingga 3 jam kemudian. Peneliti Ma'rufin Sudibyo melalui aplikasi pesan singkat menyampaikan, berdasarkan rekaman distribusi curah hujan di pulau Jawa bagian tengah selama 9 jam mulai pukul 18:00 WIB hingga pukul 03:00 WIB dari HER (Hydro Estimator Rainfall), curah hujan mencapai ~80 mm atau lebih. 

"Secara umum dan kasar, daratan Kabupaten Kebumen hanya bisa menerima ~100 mm curah hujan dalam 24 jam. Jika lebih dari itu, banjir dan tanah longsor mulai terjadi," terang Ma'rufin. (pF)