Kalangan Pesantren di Wonoyoso Gencarkan Program Jogo Santri




Kebumen. ( seputarkebumen.com )- Sebagai bentuk keseriusan terhadap penanganan Covid-19 di lingkungan pesantren. Puluhan santri di wilayah Wonoyoso, Kelurahan Bumirejo Kebumen mengikuti Pelatihan Jogo Santri, Senin (21/9/2020).


Kegiatan yang berlangsung di Madrasah Diniyah Wonoyoso, diselenggarakan oleh Puskesmas Kebumen III bekerjasama dengan sejumlah pondok pesantren di Kelurahan Bumirejo serta masyarakat setempat.


Pada kesempatan itu menghadirkan pemateri

dari Puskesmas Kebumen III Andri Rosita dan Handas Prabuda selaku ketua Forum Kesehatan Kelurahan Bumirejo.


Materi yang disampaikan terkait penyebaran, bahaya dan cara pencegahan Covid-19 di lingkungan pesantren. Mengingat kehidupan di pesantren sendiri berada dalam satu ruang lingkup yang sama.


"Kita berbicara tentang bagaimana menyikapi jikalau ada santri yang positif Covid-19. Jadi agar ada kewaspadaan dan sebagai langkah pencegahan," terangnya.



Meski sebagian pesantren di Kebumen telah menjalani aktivitas seperti biasa. Ia meminta keberlangsungan aktivitas selama masa recovery ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. 


"Semoga pesantren tetap menjaga protokol kesehatan, supaya tidak menjadi klaster baru", tutur Andri.


Sementara, Lurah Bumirejo Muh Nadir mengingatkan agar para santri terus menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang ada. Hal ini sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19 seiring pasien terkonfirmasi positif di Kebumen terus bertambah.


"Covid-19 dapat menular melalui air liur, untuk itu kita wajib memakai masker atau yang dikenal dengan gerakan 3 M,yakni Mari Memakai Masker", jelas Muh Nandir.


Salah satu pengasuh pesantren Hakim Musaffa Syatibi menyampaikan, pihaknya merespon baik dan sangat antusias dengan adanya kegiatan yang mengarah pada sosialisasi maupun edukasi ihwal Covid-19 di kalangan pesantren.


"Pelatihan semacam ini dirasa sangat penting, karena yang lebih paham dengan Covid-19 yakni dari pihak Dinas Kesehatan, untuk itu kita sebagai orang awam wajib tanya kepada pihak Dinas Kesehatan", jelas pria yang sering disapa Gus Hakim.