Proyeksi Keuntungan Menggiurkan, Mantan Sekda dan Pengusaha Konstruksi di Kebumen Geluti Bisnis Ayam Potong

PEJAGOAN (SeputarKebumen.com) Bisnis ayam potong di Kebumen, Jawa Tengah, kini mulai banyak diminati masyarakat. Bahkan, mantan Sekda Kabupaten Kebumen Adi Pandoyo dan pengusaha jasa kontruksi ternama Khayub Muhammad Lutfhi kini terjun menggeluti usaha ternak ayam potong. Ditemui Seputar Kebumen di komplek kandang ayam yang diberi nama "New Assa" Rabu (10/06/2020), dua orang ternama ini sedang mengawasi proses panen ayam potong. 

Dengan potensi keuntungan yang sedemikian potensial, baik Khayub maupun Adi Pandoyo membuka pintu bagi para calon peternak ayam untuk belajar bersama. 

Di lahan seluas 1,5 Hektar yang terletak di Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan inibini dua kandang ayam dengan kapasitas total 150 ribu ekor ayam. Masing-masing kandang memiliki tiga lantai yang digunakan untuk menggemukkan ayam dengan target bobot yang berbeda. Lantai pertama terisi ayam dengan bobot 2,1 kg, lantai kedua ayam berbobot 2,3 kg dan lantai teratas terisi oleh ayam berbobot 2,5 kg. 

"Alhamdulillah, sore ini panen yang kedua kalinya, 126 ribu ekor ayam. Angka kematian panen kali ini menurun, sekitar 3 persen aja. Sebelumnya pada panen pertama angka kematian ayam mencapai 5 persen," jelas Khayub usai memantau proses panen ayam.

Usaha peternakan ayam New Assa ini, dikatakan Khayub bekerjasama dengan PT Pokpan.

"Kami bermitra dengan salah satu perusahaan peternakan ayam terbesar di Indonesia. Semua bibit dan pakan ayam dipasok dari perusahaan, jadi semua nutrisi juga terpantau," jelas Khayub lagi.

Dari riset yang ia lakukan, Khayub mengungkapkan, banyaknya usaha mandiri ternak ayam mengalami kegagalan salah satunya karena fasilitas kandang dan kualitas pakan yang tidak sesuai standar.

"Kita hanya jasa pembesaran ayam saja. Jadi, saran saya kalau ingin sukses berternak ayam ya bermitra dengan perusahaan ayam yang sudah berpengalaman," lanjut Khayub.

Pada kesempatan yang sama, Adi Pandoyo mantan Sekda Kebumen mengatakan usaha ternak ayam ini digelutinya untuk mencoba dunia usaha baru pasca lepas kedinasan. Menurut Adi, sektor peternakan dan sektor perikanan ternyata memiliki proyaksi keuntungan yang besar namun belum banyak yang serius menggarap salam skala besar. 

"Selama ini Pak Khayub dikenal orang sebagai pengusaha yang berkecimpung di sektor jasa kontruksi. Beliau ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, tidak tergantung hanya pada usaha jasa kontruksi saja," jelas Adi Pandoyo. 


Kedepan, lanjut Adi Pandoyo, jika di Kebumen sudah terbentuk asosiasi yang mewadahi para peternak ayam, ia dan Khayub berharap ingin memiliki rumah potong ayam sendiri.

"Nantinya kita menjual keluar itu sudah berupa daging, pengolahan ayam semua ada disini," tambah Adi.

Dengan potensi keuntungan yang sedemikian potensial, baik Khayub maupun Adi Pandoyo membuka pintu bagi para calon peternak ayam untuk belajar bersama. Utamanya soal fasilitas kandang dan pengelolaan peternakan dengan zero waste atau tidak menimbulkan limbah.

"Ternak ayam ini semua bisa dikelola. Ayam yang mati harian bisa untuk tambahan pakan sektor perikanan. Untuk kotoran ayam bisa bekerjasama dengan pengusaha perkebunan. Jadi zero waste, termasuk soal bau. Kandang kami tidak menimbulkan polusi bau," pungkas Adi Pandoyo.