Jumat Berkah, Pesantren dan Takmir Masjid di Kebumen Jalani Rapid Test Masal, Hasilnya Mengejutkan


KEBUMEN (SeputarKebumen.com) Selepas shalat Jumat (19/6/2020), Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Kesehatan menggelar uji rapid (Rapid Test) masal di Masjid Agung Kauman Kebumen. Ketua Gugus Tugas sekaligus Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz yang memantau jalannya acara mengatakan, pihaknya terus berupaya menjaga agar persebaran virus Corona di Kabupaten Kebumen dapat dideteksi untuk kemudian dicegah. Salah satu upaya yang ditempuh yakni dengan melakukan uji rapid kepada warga masyarakat seluas-luasnya.

"Hari ini kami mengadakan rapid test di Masjid Agung. Sasarannya takmir yang setiap hari disini dan juga jamaah. Karena Masjid Agung kan siapa saja bisa mampir ya, ini upaya preventif," kata Bupati.

Lebih lanjut dikatakan Bupati, Jumat (19/6/2020) ini Gugus Tugas telah melakukan uji rapid di sejumlah masjid dan pesantren. Kegiatan ini merupakan rangkaian, setelah sebelumnya Rapid test masal juga telah digelar dengan sasaran pasar tradisional, toko modern, tenaga medis, panti asuhan, bahkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Kalau secara total, lebih dari 15.000 warga telah kita Rapid. Tadi dilaporkan di pesantren juga ada yang reaktif, tapi sudah langsung kami tangani," terang Bupati lagi.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dokter Budi Satrio pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya telah memberikan kuota 50 alat Rapid test per masjid per kecamatan, utamanya untuk masjid-masjid yang letaknya berdekatan dengan jalur utama. Terkait uji rapid di pondok-pondok pesantren, dikatakan doketer Budi sasarannya adalah pihak yang memiliki resiko utamanya adalah santri dari luar kota.

"Sasarannya musafir yang udah dari mana-mana, karena kita tahu Kebumen relatif aman dibanding Kabupaten lain. Jadi kami menjaga agar jangan sampai kemasukan," jelas Kepala Dinas Kesehatan.

Informasi yang berhasil dihimpun, Rapid test masal dengan sasaran pondok pesantren telah dilakukan Dinas Kesehatan di pondok pesantren di Kritig Petanahan dengan sasaran sebanyak 165 orang, ponpes Somalangu 417 orang, ponpes anak Al Hidayah Prembun sebanyak 165 penerima test.

"Hasilnya merata, hampir semua pondok ada yang reaktif, tapi semoga itu reaktif karena hal lain ya bukan karena covid karena bisa saja cross-infection dari reaksi virus lain," harap dokter Budi didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan, Kusbiyantoro.